TEMPO.CO, Bogor - Sekretaris Front Pembela Islam (FPI) Dewan Perwakilan Wiayah Bogor Raya Jamaludin mengatakan tidak ada peringatan dari pihak FPI untuk melakukan penyerangan dan pembakaran markas Gerakan Masyarakat Bawah Indonesia (GMBI) Bogor. “Dalam kejadian penyerangan dan pembakaran di markas GMBI ini merupakan sikap responsif dari masyarakat,” kata Jamaludin, Ahad, 15 Januari 2017.
Menurut Jamaludin, sikap responsif masyarakat yang melakukan penyerangan tersebut dipicu karena kecintaan terhadap pemimpin FPI, Rizieq Syihab, yang diperiksa petugas. Selain itu karena ada aksi penyerangan anggota GMBI seusai pemeriksaan Rizieq di Polda Jawa Barat di Bandung pada 12 Januari 2017.
Baca: Sekretariat GMBI di Bogor Diduga Diserang Anggota FPI
“Kecintaan masyarakat terhadap Habib Rizieq begitu besar sehingga banyak masyarakat mempertanyakan keberadaan LSM GMBI dalam aksi tersebut,” kata Jamaludin. Menurut Jamaludin, sebelumnya tidak ada permasalahan antara DPW FPI Bogor Raya dengan LSM GMBI.
Baca pula: Mabes Polri: 20 Orang Diperiksa Terkait Pembakaran GMBI
Dalam penyerangan tersebut, Jamaludin menduga massa dalam kondisi lelah. “Mungkin karena capek ditambah dengan kecintaan pada Habib Rizieq sehingga responsif masyarakat seperti ini,” kata Jamaludin.
M SIDIK PERMANA