TEMPO.CO, Jakarta - Badan Pusat Statistik mencatat nilai ekspor Indonesia pada Desember 2016 mencapai US$ 13,77 miliar atau meningkat 1,99 persen secara bulanan (MoM) dibanding pada November 2016, yang sebesar US$ 13,50 miliar. Ketua BPS Suhariyanto mengatakan kontribusi nonmigas terhadap keseluruhan nilai ekspor cukup besar dibanding sektor nonmigas.
Baca: Desember 2016, Nilai Ekspor Indonesia Naik 15,57 Persen
“Peningkatan ekspor ini karena sumbangan nonmigas. Karena sumbangan nonmigas terhadap total ekspor kita hampir sebesar 91 persen,” kata Suhariyanto dalam konferensi pers di Badan Pusat Statistik, Senin, 16 Januari 2017.
Peningkatan ekspor nonmigas menurut golongan barang HS 2 Digit, pada Desember 2016 terhadap November 2016, terjadi pada bahan bakar mineral yang naik sebesar US$ 140,6 juta, atau meningkat 9,06 persen dari US$ 1,55 miliar menjadi US$ 1,69 miliar.
Baca: BI Prediksi Neraca Perdagangan Desember 2016 Surplus
Penurunan terjadi pada perhiasan dan permata yang turun sebesar US$ 132 juta atau 32 persen dari US$ 412,5 juta menjadi US$ 280,5 juta pada Desember 2016 secara bulanan (MoM).
Komoditas lainnya yang juga mengalami peningkatan ekspor adalah bijih, kerak, dan abu logam, yang naik US$ 99,4 juta atau 29,19 persen dari US$ 340 juta menjadi US$ 440,1 juta. Disusul ekspor karet dan barang karet, yang naik US$ 73,4 juta atau 14,81 persen dari US$ 495,2 juta menjadi US$ 568,6 juta.
Kenaikan disusul oleh ekspor besi dan baja sebesar US$ 69,1 juta atau 44,82 persen dari US$ 154,1 juta menjadi US$ 223,2 juta. Selain itu, pakaian jadi bukan rajutan ikut menyumbang nilai ekspor sebesar US$ 67,8 juta dari US$ 340,7 juta menjadi US$ 440,1 juta.
Selain perhiasan/permata, nilai ekspor nonmigas yang menurun, antara lain, adalah kendaraan dan bagiannya, yang turun US$ 98,0 juta atau 17,26 persen dari US$ 567,8 juta menjadi US$ 469,8 juta pada Desember 2016 (MoM).
Penurunan ekspor juga terjadi pada mesin dan peralatan listrik sebesar US$ 74,9 juta atau 10,44 persen dari US$ 716,8 juta menjadi US$ 641,9 juta.
Mesin-mesin/pesawat mekanik turun US$ 38 juta atau 8,3 persen dari US$ 458,3 juta menjadi US$ 420,3 juta, serta benda-benda dari besi dan baja turun US$ 35 juta atau 28,52 persen dari US$ 122,8 juta menjadi US$ 87,8 juta pada Desember 2016 (MoM).
Suhariyanto menambahkan, selama Januari hingga Desember 2016, ekspor dari 10 golongan barang (HS 2 digit) tersebut memberikan kontribusi 43,53 persen terhadap total ekspor nonmigas.
Dari sisi pertumbuhan, ekspor 10 golongan barang tersebut menurun 0,13 persen dibanding pada periode yang sama pada 2015, yakni turun dari US$ 57,24 miliar menjadi US$ 57,17 miliar.
DESTRIANITA