TEMPO.CO, Jakarta - Sekretaris Kementerian Koperasi dan UKM Agus Muharram mengatakan alokasi anggaran mengalami penurunan diandingkan dengan 2016. Meski begitu, kata Agus, kementerian tetap berkomitmen bersama dengan kementerian dan lembaga lainnya untuk membangun daerah perbatasan.
Agus mencontohkan dalam bidang sarana dan prasarana fisik, kementerian berupaya melakukan revitalisasi pasar dan pengadaan pasar rakyat di daerah perbatasan. Kemudian dalam bidang sumber daya manusia, kementerian akan mengadakan pelatihan teknis vokasional (kekhususan), manajerial, perkoperasian dan pelatihan kewirausahaan.
Baca juga:
BUMN-Pemda dan Swasta Bersinergi Bangun Infrastruktur
Selain itu, Agus berujar kementerian juga menyiapkan tenaga pendampingan kepada sentra sentra UKM di daerah perbatasan. Tujuannya, kata dia, agar para pelaku udaha koperasi, mikro, dan kecil itu bisa lebih berkembang.
“Kami akan berupaya secara maksimal agar pengurangan anggaran Kemenkop dan UKM tidak menyurutkan upaya upaya tetsebut. Kemenkop dan UKM tetap komit untuk terus mengupayakan alokasi anggaran di daerah perbatasan dalam mendorong perputaran ekonomi daerah,” kata Agus dalam keterangan tertulisnya, Selasa, 17 Januari 2017.
Setidaknya, ada 51 pasar rakyat yang tersebar di 24 provinsi masuk dalam rencana tersebut. Menurut Agus, anggaran kecil bukan berarti kemeterian tidak bisa berbuat apa-apa. Agus menuturkan pihaknya justru dituntut untuk lebih kreatif dan inovatif. Salah satunya adalah kerjasama dengan instansi lain sehingga tercipta sinergi dalam merevitalisasi pasar rakyat.
Deputi Bidang Produksi dan Pemasaran, Kemenkop dan UKM, I Wayan Dipta mengatakan setidaknya jumlah pasar rakyat yang akan direvitalisasi berada di sebelas daerah tertinggal atau daerah perbatasan. Selain itu, sebanyak 40 pasar lainnya berada di daerah reguler. Adapun biaya revitalisasi masing-masing pasar sebesar Rp950 juta.
“Daerah perbatasan itu di antaranya NTT (Nusa Tenggara Timur), Papua, Kalimantan. Kami menyiapkan dana hibah untuk nanti dikelola oleh pemda,” kata Wayan.
Wayan menambahkan program revitalisasi pasar rakyat yaitu perbaikan pasar lama yang kondisi bangunannya sudah tidak bagus dan kumuh. Nantinya, pasar tersebut akan dibangun permanen. Selain itu, di setiap pasar akan dilengkapi dengan fasilitas berupa toilet, wastafel, dan tempat pembuangan sampah.
Menurut Wayan, revitalisasi dan pembangunan pasar rakyat merupakan agenda prioritas yang termaktub dalam Nawacita Presiden Joko Widodo. Pemerintah sejak 2015 sampai dengan 2019 menargetkan merevitalisasi 5.000 pasar rakyat di seluruh Indonesia.
Wayan mengatakan Kemenkop dan UKM menargetkan kontribusi sebanyak 1.075 pasar rakyat sampai 2019. Namun, pada 2015 lalu baru berhasil direvitalisasi 64 pasar rakyat. Sedangkan 2016, yang baru terealisasi 84 pasar rakyat dari target 85 pasar rakyat. Anggaran yang terserap Rp 80,7 miliar.
LARISSA HUDA