TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Pertanian memperkirakan dalam waktu tiga bulan ke depan akan terjadi kelebihan produksi jagung di dalam negeri. Ini menyusul adanya peningkatan panen di sejumlah daerah.
Menteri Pertanian Amran Sulaiman mengatakan, dalam waktu tiga bulan mendatang akan ada panen jagung sebanyak 12 juta ton, atau rata-rata empat juta ton per bulan sementara kebutuhan untuk industri pakan dalam negeri sebanyak 700 ribu ton per bulan.
"Ini kami antisipasi dari awal karena ada satu daerah peningkatannya 40 persen sampai 50 persen areal penanaman jagungnya," katanya seusai melakukan pertemuan dengan Gabungan Perusahaan Makanan Ternak (GPMT) di Kementerian Pertanian, Rabu, 18 Januari 2017.
Baca : Menteri Amran: Target Swasembada Pangan pada 2017
Menurut Amran, melimpahnya produksi jagung tersebut juga akan terjadi pada 15 Februari 2017, sebab, daerah Lampung akan mengalami panen raya. Untuk itu dia meminta BUMN, dalam hal ini Perum Bulog agar bisa menyerap produksi jagung petani guna mengamankan harga.
Amran menambahkan, selain Lampung kenaikan produksi jagung juga terjadi di beberapa daerah sentra produksi yakni Gorontalo, Sulawasi Tenggara, Dompu, Bima, Sumbawa, Jatim, Sulsel. Dengan adanya kelebihan produksi tersebut, lanjutnya, maka pada semester I tahun ini tidak akan ada permintaan impor. "Biasanya pada Desember - Januari selalu ada permintaan kuota impor namun kali ini tidak ada karena 'over suplay'," kata Amran.
Baca : Mentan: Paling Lambat 2018 Indonesia Swasembada Jagung
Terkait harga jagung, Amran menyatakan, di petani sebesar Rp 3.100 per Kg dan sampai di gudang mencapai per Kg sesuai dengan Peraturan Presiden. Pada kesempatan itu Mentan juga mengungkapkan pada 2015 Indonesia mengimpor jagung sebanyak 250 ribu ton namun pada 2016 turun sebesar 66% dan pada tahun ini diperkirakan tidak ada impor.
Terkait upaya mengatasi kelebihan produksi jagung tersebut, menurut Amran, pihak swasta siap membangun gudang maupun fasilitas pengering sehingga bisa menyerap hasil produksi petani, salah satunya Charoen Pokphan.
Perusahaan tersebut siap mengembangkan silo di Cirebon dan Semarang dengan kapasitas 42 ribu ton, serta membangun pabrik pakan di Semarang maupun Kalimantan Tengah. "41 perusahaan pakan ternak akan dampingi kabupaten-kabupaten penghasil jagung karena animo petani menanam jagung luar biasa," ujar Amran.
BISNIS.COM