TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah Provinsi DKI Jakarta akan membenahi Pelabuhan Muara Angke setelah mengambil alih pengelolaannya dari Kementerian Perhubungan. Kawasan ini akan diubah menjadi dermaga sekaligus pusat pengolahan ikan.
"Kami akan tata ulang pelabuhan," ujar Kepala Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan, dan Pertanian Darjamuni, Selasa, 17 Januari 2017. Rencananya, ada pemisahan antara dermaga ikan dan penumpang. Saat ini, kedua aktivitas itu sama-sama berlangsung di dermaga yang sama di Kali Adem.
Baca: Ahok Mau Bongkar Pelabuhan Muara Angke
Pemerintah juga hendak menghilangkan permukiman kumuh di area tersebut dengan memindahkan warga ke rumah susun. Lahan bekas permukiman nantinya dijadikan pusat pengolahan ikan, juga resto apung untuk wisata kuliner.
Menurut Darjamuni, pertama-tama pihaknya akan membangun pusat pengolahan ikan. "Bikin industri baru," katanya. Selama ini, hasil tangkapan nelayan Muara Angke diolah secara tradisional menjadi ikan pindang, asin, dan asap.
Warung-warung ikan bakar di Muara Angke juga akan direlokasi ke resto apung, pusat kuliner baru yang dibangun di laut. "Kami sudah diberi tahu akan dipindah ke sana. Tak masalah kami pindah kalau lebih nyaman,” ujar Mastur, pedagang ikan bakar di Muara Angke.
Selain itu, pemerintah akan membangun ribuan unit rusun di sana. Akan ada 35 blok rumah susun yang dibangun dalam tiga fase. Pada fase pertama, ucap Darjamuni, akan dibangun 660 unit rusun. Adapun pada fase berikutnya, didirikan 1.158 unit dan fase terakhir 448 unit.
Dalam APBD 2017, pemerintah menganggarkan puluhan miliar rupiah untuk memperbaiki pelabuhan. Di antaranya dialokasikan untuk pembangunan sarana dan prasarana lahan unit pengolah ikan di Muara Angke Rp 4,7 miliar dan pembangunan unit pengolah ikan Rp 2,7 miliar.
ERWAN HERMAWAN