TEMPO.CO, Jakarta - Qatar National Bank (QNB) Group membukukan peningkatan laba bersih sebesar 10 persen sepanjang 2016 atau naik US$ 3,4 miliar dibanding pada 2015. Adapun total aset meningkat sebanyak 34 persen menjadi US$ 198 miliar.
“Hal ini merupakan peningkatan yang tertinggi dalam sejarah yang pernah dicapai oleh QNB Group,” demikian dikutip dari keterangan resmi kinerja keuangan QNB Group 2016 pada Rabu, 17 Januari 2017. Jajaran direksi pun telah memberikan rekomendasi saat rapat umum untuk pembagian dividen secara tunai sebanyak 35 persen dari nominal nilai saham, dan saham bonus sebesar 10 persen dari modal saham.
Baca: BJB Gandeng Bank Mandiri Terbitkan E-Money
Adapun laporan keuangan 2016 dan pembagian laba akan berlaku efektif setelah mendapatkan persetujuan dari Bank Sentral Qatar (QCB). Pertumbuhan aset dilaporkan didorong oleh peningkatan dalam bentuk pinjaman yang mencapai 34 persen atau sebesar US$ 143 miliar. Dan, kredit nasabah dilaporkan meningkat 28 persen atau sebesar US$ 139 miliar. Rasio deposit pun mencapai 103 persen.
Selanjutnya, efisiensi rasio atau rasio biaya terhadap pendapatan (BOPO) sebesar 30,4 persen. Rasio kredit macet QNB Group (NPL) berada di angka 1,8 persen dengan rasio pencadangan mencapai 114 persen pada 31 Desember 2016. Jumlah ekuitas pun meningkat sebesar 14 persen atau mencapai US$ 19 miliar, dengan laba per saham mencapai US$ 4.
Rasio kecukupan modal (CAR) QNB Group pun dilaporkan telah sesuai dengan persyaratan QCB dan Basel III mencapai 16 persen, atau lebih tinggi dibanding persyaratan minimum peraturan Bank Sentral Qatar dan Komite Basel. Pada 2016, QNB Group juga telah mengakuisisi 99,88 persen saham di Finansbank AS, yang sekarang menjadi QNB Finansbank. Total QNB Group kini telah berada di 30 negara, dengan 20 juta nasabah, wilayah operasional di 1.200 lokasi, dan jaringan ATM sebanyak 4.300 mesin.
GHOIDA RAHMAH