TEMPO.CO, London - Bintang tinju Inggris, Anthony Joshua, menuai amarah dari kelompok antimuslim setelah dia mengunggah foto-fotonya saat berada di sebuah masjid di Dubai, Uni Emirat Arab.
Kemarahan penggemar juara Federasi Tinju Internasional (IBF) itu dipicu tampilan fotonya di Twitter saat berada di masjid dengan posisi seperti orang salat bersama rekannya, Selasa, 17 Januari 2017.
Baca Juga:
Baca juga:
Dubes Inggris di Arab Saudi Masuk Islam, Ini Alasannya
Demi Agama, Sopir Taksi Tolak Tunanetra dan Anjingnya
Sadiq Khan Undang Warga London Hadiri Festival Idul Fitri
Menurut laporan Daily Mail, atlet adu jotos 27 tahun itu bukanlah pemeluk Islam. Bahkan dia pernah mengatakan tidak beragama. "Sejak itu, lebih dari 18 ribu kali status cuitannya mendapat balasan amarah," tulis Al Jazeera, Kamis, 19 Januari 2017.
Joshua, peraih medali emas Olimpiade London 2012, menulis begini, "Berdoa adalah fondasi paling kuat di samping kerja keras, keberuntungan, dan bakat."
Pada akun Twitter-nya, Joshua menyertakan foto-fotonya di dalam masjid. Termasuk ketika dia duduk di antara dua sujud atau i'tidal bersama rekannya.
"Dia mengaku dibesarkan sebagai seorang Kristen," tulis kantor berita Inggris, Press Association, yang mewawancarai Joshua tahun lalu.
Salah seorang yang memprotes posting-an Joshua mengaku bernama Terry Johnson. Dia mendesak Perdana Menteri Theresa May mendeportasi Joshua dari Inggris. "Pergilah kau dari negeriku," tulis Johnson di akun Twitter-nya.
Penggemar Joshua lainnya, Mark Warren, menyatakan jijik melihat petinju itu sebagai seorang muslim seraya menyatakan dia menarik dukungan terhadap Joshua.
Namun, di antara penggemar Joshua yang mengkritiknya, ada pula yang memberikan dukungan kepadanya. Penggemar itu bernama Naz Rashid. Dia menulis, "Biarlah semua orang membencinya. Ingatlah, Muhammad Ali seorang muslim dan petinju terhebat, apakah kalian membenci juga?"
Dalam kesempatan wawancara dengan wartawan Daily Mail tahun lalu, Joshua mengatakan, "Berdoa adalah metode yang dilakukan sejak dulu kala, sehingga sangat penting bagi kami tetap mempertahankan hubungan spiritual. Para gladiator pun melakukannya. Kami hanya mempertahankan rutinitas itu."
AL JAZEERA | DAILY MAIL | CHOIRUL AMINUDDIN
