TEMPO.CO, Beijing - Wartawan robot yang dinamakan Xiao Nan berhasil membuat berita pertamanya. Hasil karya jurnalistik robot ini diterbitkan di surat kabar Cina, Southern Metropolis Daily, yang berkantor pusat di Guangzhou, pada Rabu, 18 Januari 2017.
Robot itu diciptakan oleh seorang profesor di Universitas Peking, Wan Xiaojun, yang memimpin tim peneliti dan pengembangan robot tersebut.
Baca juga:
Di Jepang, Fungsi Kasir Mulai Digantikan Robot
Parlemen Eropa Sepakat Robot Diberi Hak Asasi
Berita pertama Xiao Nan adalah tentang migrasi tahunan terbesar di bumi, yakni wisata selama Tahun Baru Cina—juga dikenal sebagai Festival Musim Semi. Ia menulis artikel sebanyak 300 kata dalam tempo satu detik. Robot Xiao Nan menceritakan kisah jutaan penduduk yang bekerja atau belajar di kota bergegas pulang untuk berkumpul bersama keluarga dalam menyambut Tahun Baru Cina di kampung.
Seperti dilansir Sputnik News pada 19 Januari 2017, Xiaojun menjelaskan, robot Xiao Nan mampu menulis laporan panjang dan pendek. "Bila dibandingkan dengan wartawan biasa, Xiao Nan memiliki kemampuan untuk menganalisis data dan menulis berita dengan lebih cepat," kata Xiaojin.
Xiajin mengatakan percobaannya telah meningkatkan kekhawatiran di kalangan wartawan. Namun, menurut dia, robot cerdas tidak sepenuhnya dapat mengambil alih atau menggantikan tugas wartawan.
"Robot masih belum mampu mengendalikan wawancara tatap muka dan bereaksi dengan pertanyaan susulan. Ia juga tidak memiliki kemampuan memilih berita berdasarkan wawancara atau percakapan," ujarnya.
Cina sebelumnya juga pernah menerapkan teknologi kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI) dalam dunia jurnalisme. Toutiao News menggunakan jasa robot itu yang diberi nama Xiaomingbot. Robot tersebut membuat 450 artikel laporan penyelenggaraan Olimpiade Rio 2016.
Adapun teknologi AI dalam penulisan berita pertama kali diterapkan pada 2014 oleh Los Angeles Times. Saat itu robot membuat artikel terkait dengan bencana gempa bumi di California.
IB TIMES | QURTZ | SPUTNIK NEWS | BBC | YON DEMA