Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

DPRD Kediri Tolak Makam Tan Malaka Dipindah  

image-gnews
Tiga seniman melakukan aksi teatrikal di makam Tan Malaka Desa Selopanggung, Kecamatan Semen, Kabupaten Kediri, Rabu 23 November 2016. Aksi ini dilakukan untuk mempertahankan makam Tan Malaka agar tak dipindah ke Sumatera Barat. Tempo/Hari Tri Wasono
Tiga seniman melakukan aksi teatrikal di makam Tan Malaka Desa Selopanggung, Kecamatan Semen, Kabupaten Kediri, Rabu 23 November 2016. Aksi ini dilakukan untuk mempertahankan makam Tan Malaka agar tak dipindah ke Sumatera Barat. Tempo/Hari Tri Wasono
Iklan

TEMPO.COKediri - Gerakan menolak pemindahan makam pahlawan nasional Tan Malaka oleh warga Kabupaten Kediri makin menguat. Dewan Perwakilan Rakyat Daerah setempat meminta pemerintah berjuang mempertahankan makam tersebut berada di Kediri. 

Gerakan menolak pemindahan makam Tan Malaka dari Desa Selopanggung, Kecamatan Semen, Kabupaten Kediri, terus bermunculan sejak Pemerintah Kabupaten Limapuluh Kota, Sumatera Barat, menyatakan akan memboyong makam Ibrahim Datuk Tan Malaka ke tanah kelahirannya. Selain mengunjungi makam Tan, sejumlah organisasi kemasyarakatan (ormas) menggelar aksi di sana.

Baca juga:
Jasad Tan Malaka Akan Dikubur Dekat Masjid
Soal Pemindahan Jasad Tan Malaka, Keluarga Belum Solid

Beberapa yang menggelar aksi adalah Gerakan Pemuda Nusantara (GPN) Kediri, juga komunitas suporter kesebelasan Persik Kediri, yang menuntut Pemerintah Kabupaten Kediri mempertahankan makam Tan Malaka. “Kami merasa ikut memiliki dan bangga,” kata Ketua GPN Kediri Very Ahmad.

Ketua Komisi A Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Kediri Edy Suprapto menilai respons masyarakat tersebut sangat wajar. Hal itu merupakan bentuk kecintaan mereka kepada sosok Tan Malaka yang telah menjadi pahlawan bangsa. “Saya pribadi juga bersikap sama dengan masyarakat menolak pemindahan makam,” kata Edy kepada Tempo, Senin, 23 Januari 2017.

Edy mengaku akan mendorong Pemerintah Kabupaten Kediri melakukan negosiasi dengan Pemerintah Kabupaten Limapuluh Kota untuk membatalkan pemindahan ini. Kalaupun keinginan masyarakat dan pemerintah Limapuluh Kota adalah untuk melakukan penghormatan kubur kepada almarhum Ibrahim Datuk Tan Malaka dalam kapasitas sesepuh adat, pemerintah Kediri bisa memenuhi keinginan itu dengan memperlakukan makam lebih baik.

Atau bisa juga warga adat dan Pemerintah Kabupaten Limapuluh Kota melakukan upacara atau prosesi penghormatan kubur tanpa memindahkan jasadnya dari Kediri. Bahkan, jika mereka menghendaki makam itu dipugar menjadi lokasi wisata sejarah, Pemerintah Kabupaten Kediri harus bisa memenuhinya. “Kawasan itu bisa menjadi wisata sejarah jika digarap lebih serius,” kata Edy.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Meski demikian, dia tidak menampik jika selama ini pemerintahnya telah abai dan melupakan keberadaan makam tersebut sebelum polemik pemindahan ini muncul. Hal ini, menurut dia, akibat tidak jelasnya hasil tes DNA yang dilakukan keluarga Tan Malaka pada akhir 2009. Hal ini bahkan menimbulkan spekulasi jika jasad yang selama puluhan tahun terpendam di kompleks pemakaman Desa Selopanggung itu bukan Tan Malaka. 

Untuk menyelesaikan konflik makam ini, Edy bersama anggota Komisi A DPRD Kabupaten Kediri akan melakukan kunjungan lapangan ke lokasi makam di lereng Gunung Wilis. Mereka juga akan meminta pendapat perangkat desa, kecamatan, dan masyarakat atas rencana pemindahan makam Tan Malaka. 

Menyikapi hal itu, pegiat Tan Malaka Institut, yang juga tim delegasi penjemputan jasad Tan Malaka, Habib Monti, justru mengaku senang atas penolakan itu. Sikap itu mencerminkan betapa dekat dan berharganya jasad Tan Malaka bagi masyarakat Kediri. “Justru kami heran kalau pemerintah Kediri tak menolak,” katanya.

Walau begitu, dia berharap ada komunikasi yang baik antar-dua pemerintah agar tak terkesan saling berebut. Pemerintah Limapuluh Kota juga tak akan memaksakan diri membawa pulang jasad secara paksa. Habib Monti memastikan seluruh proses negosiasi itu akan mengutamakan kekeluargaan. 

HARI TRI WASONO

Simak: 
Analis Politik: Jokowi dan SBY Tak Perlu Bertemu
Rayakan Ultah, Megawati ke Jokowi: Jangan Buru-buru Pulang

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Mas Dhito Pantau ATCS Pengurai Kemacetan Mudik Lebaran 2024

12 hari lalu

Mas Dhito Pantau ATCS Pengurai Kemacetan Mudik Lebaran 2024

Simpang Mengkreng menjadi salah satu titik paling ramai setiap tahunnya sebelum dan setelah Idul Fitri.


Pj Gubernur Jatim Kunjungi Bandara Dhoho Kediri

20 hari lalu

Pj Gubernur Jatim Kunjungi Bandara Dhoho Kediri

Bandara Internasional Dhoho tinggal menunggu perizinan penerbangan reguler.


Mas Dhito dan Putra Sampoerna Foundation Bahas Boarding School

20 hari lalu

Mas Dhito dan Putra Sampoerna Foundation Bahas Boarding School

Semua pihak terkait di Kabupaten Kediri konsisten mengawal perkembangan SMA Dharma Wanita Boarding School.


Mantan Napi Korupsi Melenggang Menjadi Anggota Dewan: Nurdin Halid dan Desy Yusandi

22 hari lalu

Nurdin Halid. TEMPO/Subekti
Mantan Napi Korupsi Melenggang Menjadi Anggota Dewan: Nurdin Halid dan Desy Yusandi

ICW temukan 56 mantan napi korupsi ikut dalam proses pencalonan anggota legislatif Pemilu 2024. Nurdin Halid dan Desy Yusandi lolos jadi anggota dewan


Mas Dhito Sampaikan Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Pemkab Kediri

25 hari lalu

Mas Dhito Sampaikan Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Pemkab Kediri

Pada hasil paparan terlihat mayoritas indikator kinerja utama Pemerintah Kabupaten Kediri dicapai dengan kategori sangat baik.


Mas Dhito Luncurkan Pakaian Khas Kediri Terbaru

25 hari lalu

Mas Dhito Luncurkan Pakaian Khas Kediri Terbaru

Pakaian khas Kediri terbaru menambah ragam desain seri sebelumnya. Diharapkan dapat menjadi pakaian adat.


Mas Dhito Harap Festival Kuno Kini Berdampak Nyata

25 hari lalu

Mas Dhito Harap Festival Kuno Kini Berdampak Nyata

Festival Kuno Kini digelar dalam rangka memperingati Hari Jadi ke-1220 Kabupaten Kediri. Diikuti oleh 210 UMKM.


Bupati Kediri Lakukan Perombakan Pejabat Struktural dan Fungsional

27 hari lalu

Bupati Kediri Lakukan Perombakan Pejabat Struktural dan Fungsional

Para pejabat yang dilantik diminta untuk menjunjung tanggung jawab pada jabatan baru yang diemban


Kaesang Pangarep: Perolehan Kursi PSI di DPRD Meningkat Sekitar 200 Persen

29 hari lalu

Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Kaesang Pangarep (tengah) bersama Sekretaris Jenderal PSI Raja Juli Antoni, dan Ketua Dewan Pembina PSI Grace Natalie, beserta jajarannya dalam konferensi pers di Basecamp DPP PSI, Jakarta Pusat, Kamis, 21 Maret 2024. TEMPO/Defara
Kaesang Pangarep: Perolehan Kursi PSI di DPRD Meningkat Sekitar 200 Persen

Kaesang Pangarep mengatakan, meski PSI tidak lolos ke Senayan, perolehan kursinya di DPR meningkat sekitar 200 persen.


Pemkab Kediri dan PLN Bahas Program Listrik Masuk Sawah

33 hari lalu

Pemkab Kediri dan PLN Bahas Program Listrik Masuk Sawah

Keberadaan pompa air yang ditenagai kelistrikan PLN sangat penting untuk menjaga ketahanan pangan di Kediri.