TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Bagian Penerangan Umum Polri Komisaris Besar Polisi Martinus Sitompul menegaskan bahwa sejumlah senjata yang diduga diselundupkan ke Bandara Al-Fashir, Sudan, bukan milik polisi pasukan perdamaian Indonesia, Formed Police Unit VIII, yang hendak pulang ke Tanah Air.
"Menurut Komandan Satgas Formed Police Unit (FPU) VIII itu (senjata) bukan milik mereka," ujar Kabagpenum Polri Kombes Martinus Sitompul di Mabes Polri, Jakarta, Senin, 23 Januari 2017.
Baca juga: Kapuspen TNI: Tidak Benar Pasukan UNAMID Selundupkan Senjata
Martinus mengatakan bahwa kronologisnya bermula saat pasukan FPU VIII yang telah habis masa tugasnya di Darfur bersiap untuk pulang ke Indonesia. Pasukan tersebut akan digantikan oleh FPU IX.
"Hari itu mereka berkemas-kemas untuk meninggalkan Garuda Camp," katanya.
Di camp, barang-barang milik FPU VIII dicek oleh otoritas UNAMID. Selanjutnya, barang-barang mereka dimasukkan ke dalam dua buah kontainer. Sebanyak 40 orang anggota FPU menjaga kontainer tersebut hingga tiba di Bandara Al-Fashir.
Simak pula: Polisi RI Diduga Selundupkan Senjata di Sudan, Langkah KBRI?
"Empat puluh orang ini membantu menurunkan barang. Masuklah ke ruang X-Ray pemeriksaan. Lolos semua," ujarnya.
Tak jauh dari lokasi penyimpanan barang-barang tersebut, ada koper lain yang oleh polisi Sudan dicurigai merupakan barang milik pasukan Indonesia.
"Polisi Sudan bertanya ini punya Indonesia bukan? Dijawab bukan. Ditanya lagi, dijawab bukan. Ya, memang kopernya berbeda, tidak ada label pasukan Indonesia," katanya.
Lihat juga: Kemlu: Pasukan Perdamaian dari Indonesia Ditahan di Sudan
Koper tersebut dimasukkan ke pemeriksaan X-Ray dan terungkap bahwa koper tersebut berisi senjata dan akhirnya muncul tuduhan bahwa pasukan FPU VIII hendak menyelundupkan senjata.
Atas terjadinya kasus tersebut, seluruh anggota pasukan FPU VIII yang berjumlah 139 orang tertahan kepulangannya.
"Mereka bukan ditangkap, melainkan tertahan untuk kepulangan mereka. Bukan ditangkap, ya, mereka tinggal di transit camp di sana karena tempat mereka di Garuda Camp sudah diisi (pasukan) FPU IX," katanya.
Baca pula: Polri Dalami Informasi Polisi Selundupkan Senjata di Sudan
Sebelumnya, diberitakan bahwa pemerintah di Darfur Utara menyebutkan pasukan polisi Indonesia yang tergabung dalam misi menjaga perdamaian di Darfur (UNAMID) ditangkap pada hari Jumat, 20 Januari waktu setempat di Bandara Al Fashir, Sudan, karena diduga mencoba menyelundupkan senjata dan amunisi yang disamarkan seperti mineral berharga.
Informasi dari Pusat Media Sudan (Sudanese Media Centre) menyebutkan berbagai senjata dan amunisi yang diselundupkan meliputi 29 senapan Kalashnikov, empat senapan, enam senapan GM3, dan 61 berbagai jenis pistol, serta berbagai jenis amunisi dalam jumlah besar.
ANTARA
Baca juga:
Ini Daftar Lengkap Perusahaan Donald Trump di Indonesia
Bukti Belum Kuat, Polda Jabar Tunda Penetapan Status Rizieq