Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Rektor UII Akui Ada Kekerasan, Ayah Korban: Ada Penganiayaan

Editor

Elik Susanto

image-gnews
Rektor Universitas Islam Indonesia (UII), Dr. Ir. Harsoyo, M.Sc. dalam pertemuan dengan President Sungkonghoe University (SKHU), Korea Selatan, Prof. Jeong Ku Lee di Kampus Terpadu UII, Senin (14/9). Sumber : uii.ac.id KOMUNIKA ONLINE
Rektor Universitas Islam Indonesia (UII), Dr. Ir. Harsoyo, M.Sc. dalam pertemuan dengan President Sungkonghoe University (SKHU), Korea Selatan, Prof. Jeong Ku Lee di Kampus Terpadu UII, Senin (14/9). Sumber : uii.ac.id KOMUNIKA ONLINE
Iklan

TEMPO.CO, Yogyakarta -  Rektor Universitas Islam Indonesia (UII) Harsoyo mengakui ada indikasi kekerasan dalam acara pelaksanaan Pendidikan Dasar The Great Camping (TGC) XXXVII Mahasiswa Pecinta Alam (Mapala) Unisi UII. Kekerasan itu dilakukan terhadap peserta pendidikan dasar yang ikut berlatih di lereng Gunung Lawu, Karanganyar, Jawa Tengah.

Dugaan kekerasan itu, kata Harsoyo, berdasarkan hasil investigasi awal yang dilakukan tim kampus UII yang bekerja sejak 21 Januari 2017. Selain Syaits Asyam, korban meninggal dalam acara pendidikan dasar Mapala ada Ilham Nurpadmy Listia Adi dan Muhammad Fadhli. Masing-masing mahasiswa jurusan Teknik Industri, Fakultas Hukum dan jurusan Teknik Elektro.

Sehingga total korban meninggal 3 orang.  "Ada pengakuan dari peserta kalau ada kekerasan. Tapi hanya dipukul dengan ranting, bukan rotan,” kata Harsoyo yang ditemui di Rumah Duka Rumah Sakit Bethesda Yogyakarta, Selasa, 24 Januari 2017.

Baca: Mahasiswa UII, Meminta Maaf ke Ibu Sebelum Tewas

Harsoyo mengatakan, ada kejanggalan dalam kasus tewasnya mahasiswa UII. Terutama banyak ditemukan luka pada tubuh korban. Sebelum meninggal, tak banyak bisa diungkap oleh korban. "Sulit membuat mereka mengaku. Mungkin karena takut,” kata Harsoyo sembari menambahkan, hingga Selasa belum ada pengakuan dari panitia pendidikan dasar Mapala.

Almarhum Syaits Asyam, 20 tahun, kata Harsoyo, menderita cukup banyak luka di tubuhnya. Luka-luka pada tangan mirip goresan benda kecil dan tajam. Berdasarkan informasi yang diperoleh Harsoyo, goresan itu akibat dari kegiatan merangkak di lereng Gunung Lawu. Karena banyak kerikil, bagian tubuhnya tergores saat merangkat.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Harsoyo menjelaskan, dari 37 peserta pendidikan dasar Mapala, 33 orang menjalani dilakukan pemeriksaan medis ulang di Jogja International Hospital. Pemeriksaan ini untuk mengecek ulang kondisi mereka."

Syafii, lham Nurpadmy Listia Adi, menyakini ada penganiayaan yang dilakukan panitia. Anak bungsunya itu, kata Syafii, sempat menelepon sebelum meninggal. “Anak saya sempat telepon dan bilang kalau disiksa. Dia bilang dipukul. Tapi saya enggak tanya dipukul bagian mana,” kata Syafii.

Simak: Mahasiswa UII Tewas, "Pak Menteri" Itu Berpulang

Dan dari luka-luka yang dilihatnya, Syafii yakin penganiayaan dilakukan tidak dengan tangan kosong. “Melihat bukti fisiknya enggak mungkin pakai tangan." Jenazah Ilham dibawa ke Ruang Forensik RSUP Sardjito untuk diotopsi atas permintaan Syafii. Otopsi diperlukan untuk melengkapi berkas laporannya kepada polisi. “Proses hukum tetap jalan. Saya minta UII bertanggung jawab,” kata Syafii.

PITO AGUSTIN RUDIANA 

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Tak Hanya Malioboro, Tiga Kampung Wisata di Yogyakarta Ini juga Dilirik Wisatawan saat Libur Lebaran

2 hari lalu

Kampung Wisata Purbayan Kotagede Yogyakarta. Dok. Istimewa
Tak Hanya Malioboro, Tiga Kampung Wisata di Yogyakarta Ini juga Dilirik Wisatawan saat Libur Lebaran

Tiga kampung wisata di Kota Yogyakarta ini paling banyak didatangi karena namanya sudah populer dan mendapat sederet penghargaan.


Cerita di Balik Penemuan Jasad Pegawai Honorer Kementerian Terkubur di dalam Rumah di Bandung

3 hari lalu

Rumah korban Didi Hartanto usai dilakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) di Perumahan Bumi Citra Indah, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat, Selasa, 16 April 2024. ANTARA/Rubby Jovan
Cerita di Balik Penemuan Jasad Pegawai Honorer Kementerian Terkubur di dalam Rumah di Bandung

Seorang pegawai honorer kementerian berusia 42 tahun dilaporkan hilang sejak 30 Maret 2024 lalu. Jasadnya ditemukan terkubur di dalam rumahnya.


Polisi Ungkap Pembunuhan Wanita Enam Tahun Lalu di Makassar, Pelaku Suami Sendiri

5 hari lalu

Kapolda Sulsel Irjen Andi Rian R Djajadi (tengah) didampingi Kapolrestabes Makassar Kombes Pol Mokh Ngajib menjawab pertanyaan wartawaan saat dilokasi kejadian pembunuhan di Jalan Kandea II, Kecamatan Bontoala, Makassar, Sulawesi Selatan, Ahad, 14 April 2024. Foto: ANTARA/Darwin Fatir.
Polisi Ungkap Pembunuhan Wanita Enam Tahun Lalu di Makassar, Pelaku Suami Sendiri

Polres Makassar mengungkap kasus pembunuhan seorang ibu rumah tangga berinisial J, 35 tahun, yang terjadi pada enam tahun lalu


Kasus 3 Anggota TNI Aniaya Jurnalis di Maluku Utara, Danlanal Ternate: Copot Jabatan juga Sanksi

10 hari lalu

Ilustrasi penganiayaan. siascarr.com
Kasus 3 Anggota TNI Aniaya Jurnalis di Maluku Utara, Danlanal Ternate: Copot Jabatan juga Sanksi

Jurnalis itu dianiaya tiga anggota TNI AL setelah memberitakan penangkapan kapal bermuatan bahan bakar minyak jenis Dexlite.


Kasus 3 Tentara Aniaya Jurnalis, TNI AL Ternate: yang Paling Bertanggung Jawab Komandan

11 hari lalu

(Dari kanan ke kiri) Erick Tandjung Ketua Bidang Advokasi AJI Erick Tanjung, Anggota Dewan Pers Arif Zulkifli, Ketua Dewan Pers Ninik Rahayu, dan Tenaga Ahli Hukum Dewan Pers Hendrayana, dalam Konferensi Pers untuk merespon kasus penganiayaan seorang wartawan oleh tiga angota TNI-AL Posal Panamboang, di Halmahera Selatan, Maluku Utara pada Kamis, 28 Maret 2024. Konpers digelar di Gedung Dewan Pers, Gambir, Jakarta Pusat pada Senin, 1 April 2024. TEMPO/Adinda Jasmine
Kasus 3 Tentara Aniaya Jurnalis, TNI AL Ternate: yang Paling Bertanggung Jawab Komandan

Komandan Pangkalan TNI AL Ternate Letkol Ridwan Aziz menanggapi kasus penganiayaan seorang jurnalis di Halmahera Selatan, Maluku Utara, Sukandi Ali.


Penganiayaan Jurnalis oleh 3 Anggota TNI AL Dipicu Berita Penangkapan Kapal Pengangkut Minyak Milik Ditpolairud Polda Malut

13 hari lalu

Ilustrasi penganiayaan
Penganiayaan Jurnalis oleh 3 Anggota TNI AL Dipicu Berita Penangkapan Kapal Pengangkut Minyak Milik Ditpolairud Polda Malut

Direktur Polairud Polda Malut membantah bahwa kapal pengangkut minyak milik mereka ditangkap KRI milik TNI AL. Berbuntut penganiayaan jurnalis.


Mengintip Wahana Baru di Taman Pintar Yogyakarta saat Libur Lebaran

13 hari lalu

Alat Peraga Manual Pump di Kampung Kerajinan Taman Pintar Yogyakarta. (Dok. Istimewa)
Mengintip Wahana Baru di Taman Pintar Yogyakarta saat Libur Lebaran

Dua alat peraga baru di Taman Pintar Yogyakarta di antaranya multimedia berupa Videobooth 360 derajat dan Peraga Manual Pump.


Pedagang Bensin Eceran di Bintaro Dibacok di Jalan, Diduga Persaingan Bisnis

13 hari lalu

Seorang pedagang bensin eceran menjadi korban pembacokan di wilayah Bintaro, Kota Tangerang Selatan, Jumat dini hari, 5 April 2024. (Dok Polsek Pondok Aren)
Pedagang Bensin Eceran di Bintaro Dibacok di Jalan, Diduga Persaingan Bisnis

Kapolsek memastikan polisi telah mengantongi identitas pelaku pembacokan di Bintaro Sektor 9 itu.


Polisi Tangkap Tersangka Penganiayaan Anggota TNI di Bantargebang saat Naik Bus Tujuan Palembang

16 hari lalu

Direktorat Reserse Kriminal Umum (Ditreskrimum) Polda Metro Jaya menggelar konferensi pers tentang penyiksaan anggota TNI hingga meninggal dunia di Bantargebang, Kota Bekasi. Tersangka, Aria Wira Raja alias AWR, mengenakan baju tahanan, tampak tertunduk di belakang. TEMPO/Han Revanda Putra.
Polisi Tangkap Tersangka Penganiayaan Anggota TNI di Bantargebang saat Naik Bus Tujuan Palembang

Aria Wira Raja tersangka penganiayaan anggota TNI hingga tewas di Bantargebang ditangkap saat hendak pulang ke Palembang.


Culik dan Aniaya Maling Motor di Binjai, 6 Prajurit TNI Dituntut 6 Bulan Penjara

16 hari lalu

Enam prajurit TNI dari Batalyon Infanteri 100/PS yang didakwa menganiaya Sures, dituntut tujuh dan enam bulan penjara di Pengadilan Militer I-02 Medan. Foto: Istimewa
Culik dan Aniaya Maling Motor di Binjai, 6 Prajurit TNI Dituntut 6 Bulan Penjara

Perkara penganiayaan ini bermula dari video viral Sures yang mengaku diculik dan dianiaya enam prajurit TNI dari Yonif Raider 100/PS.