TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Direktur Utama PT Pertamina Ahmad Bambang memproyeksikan kilang Balongan memproduksi avtur sebanyak 1.900 kilo liter per hari. Rencana tersebut diharapkan bisa terealisasi secara baik tahun ini.
"Teman-teman juga sanggup mempercepat tahun ini menjadi 1.900 kiloliter per hari," kata Ahmad Bambang di kantor pusat PT Pertamina, Jakarta Pusat, Selasa 24 Januari 2017.
Baca Juga:
Baca Juga: Harga Rendah, Rumah Jadi Properti Primadona di Tangerang
Ahmad Bambang mengatakan peningkatan ini merupakan bagian dari usaha memacu pengurangan impor. Padahal kilang Balongan awalnya tidak memproduksi avtur, lalu kemudian bisa memproduksi sebanyak 200 kilo liter per hari.
Menurut Ahmad Bambang, jika langkah ini berhasil, maka akan bisa mengurangi impor avtur sebanyak 60 persen. Saat ini, impor avtur sebulan adalah sebesar 3.180 kiloliter. "Kalau 1.900 kiloliter diproduksi sendiri, berarti impornya (jadi) 1.200-an (kiloliter)."
Ahmad Bambang mengungkapkan efisiensi terjadi tidak hanya dari sisi impor, tapi juga bisa dari distribusi. Produksi avtur di Balongan, diharapkan bisa menyuplai secara lebih maksimal kebutuhan avtur di Bandara Soekarno-Hatta, Cengkareng. "Kalau Balongan bisa, suplai diharapkan dari kami."
Simak:BPJS Ketenagakerjaan Teken Kerjasama Lindungi Non PNS
Apalagi saat ini Bandara Soekarno-Hatta memiliki kapasitas lebih besar dengan adanya Terminal 3. Sementara pasokan avtur untuk Bandara Halim Perdanakusuma, kata Ahmad Bambang, bisa diambil dari depo Plumpang. "Ke Bandung bisa satu tangki dari Balongan," ucap dia.
Berkaitan dengan efisiensi yang dikemukakan oleh Ahmad Bambang, Komisaris Utama PT Pertamina Tanri Abeng mengatakan efisiensi saja tidak cukup. Dia menginginkan Pertamina manjadi perusahaan energi yang berkelas dunia.
Oleh karena itu, Tanri mengapresiasi hasil yang diraih Pertamina tahun lalu, di mana pendapatan Pertamina bisa mengalahkan Petronas. "Kami ingin prestasi yang bisa diukur dan dibandingkan dengan perusahaan sejenis," ucapnya.
DIKO OKTARA