TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Amerika Serikat Donald Trump secara resmi memutuskan mengundurkan diri dari kesepakatan perdagangan, Trans-Pacific Partnership, Senin 23 Januari 2017 waktu setempat. Keputusan tersebut akan berdampak menjauhkan Amerika dari sekutunya di Asia seiring meningkatnya pengaruh Cina di wilayah tersebut.
Memenuhi janji kampanye untuk mengakhiri keterlibatan Amerika di pakta 2015 , Trump menandatangani sebuah perintah eksekutif di Oval Office untuk menarik Amerika Serikat dari 12 negara TPP.
"Hal besar bagi pekerja Amerika," kata Trump. Partai Republik mengatakan kesepakatan perdagangan itu akan merusak manufaktur AS.
Baca: Donald Trump Akan Beri Diskon Pajak untuk Pengusaha
Kesepakatan, yang dinegosiasikan oleh mantan Presiden Barack Obama, namun tidak pernah disetujui oleh Kongres. Kebijakan tersebut menjadi pilar ekonomi utama pemerintahan Obama di kawasan Asia-Pasifik untuk melawan Cina.
Baca Juga:
Trump telah memicu kekhawatiran di Jepang dan di negara lain di Asia-Pasifik dengan sikap oposisinya terhadap TPP. Sikap tersebut akan merugikan negara sekutu AS.
Harry Kazianis, Direktur Studi Pertahanan di Center for National Interest di Washington, mengatakan Trump sekarang harus mencari cara alternatif untuk meyakinkan sekutu di Asia.
"Hal ini dapat dengan sejumlah perjanjian perdagangan bilateral. Jepang, Taiwan dan Vietnam harus didekati pertama karena mereka adalah kunci untuk setiap strategi baru Asia bahwa Presiden Trump akan memberlakukannya," katanya.
REUTERS | EKO
Baca:
Di Muka Donald Trump, Imam Ini Bacakan Al Hujurat dan Ar Rum
Imam Bacakan Quran di Depan Donald Trump, Ini Reaksi Muslim