TEMPO.CO, Pittsburg - Malang nasib imigran asal Meksiko ini. Teman sekamarnya telah memukulinya dan menggigit daun telinganya hingga putus dan darah bercucuran di kamar kontrakan mereka di Pittsburg, Pennsylvania. Mereka saat itu beradu mulut tentang rencana Presiden Amerika Serikat Donald Trump mendeportasi imigran Meksiko.
Marco Ortiz, nama pria malang itu, baru saja pulang ke flat pada Selasa pagi, 24 Januari 2017. Teman sekamarnya sudah lebih dulu tiba. Keduanya lalu membahas berita yang ditayangkan satu stasiun televisi tentang rencana Donald Trump untuk memulangkan semua imigran ilegal asal Meksiko.
Baca juga:
Hari Ini, Donald Trump Teken Aturan Pengungsi Dilarang Masuk
10 Janji Donald Trump yang Ditepati dalam Tempo 48 Jam
Temannya sambil meminum bir menonton acara di TV. Ortiz menyaksikan rekan sekamarnya itu mulai tegang dan ketakutan mendengarkan kebijakan Donald Trump dan retorika antiwarga Meksiko.
"Setiap kali dia minum, dia menjadi gila. Semua omongannya, ‘Andai Donald Trump membawa saya keluar saya akan bunuh banyak orang, lalu seseorang akan membunuh saya dan saya bahagia’," kata Ortiz mengutip omongan teman sekamarnya, imigran gelap Meksiko.
Gara-gara rasa takut dan tegang, Ortiz mengaku diserang, jari tangannya patah, dan daun telingannya digigit hingga putus. Teman sekamarnya juga mengancam akan membunuhnya sebelum melarikan diri.
Ortiz berhasil menyelamatkan diri dengan berlari ke tempat pengisian bahan bakar. Polisi membawanya ke rumah sakit untuk mengobati luka-lukanya. Polisi sedang mengejar pelaku.
MIRROR | MARIA RITA