TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin mengingatkan masyarakat untuk bersikap kritis dalam memilih lembaga penyelenggara umrah. Menteri Lukman juga meminta umat Islam yang hendak umrah untuk mengingat lima hal agar perjalanan ibadah umrah berjalan lancar.
"Lamanya daftar tunggu calon jemaah haji dan makin sejahteranya masyarakat sehingga ibadah umroh makin ramai," kata Menteri Lukman dalam "Seminar Nasional: Mewujudkan Penyelenggaraan Ibadah Haji dan Umroh yang Efektif, Efisien, Aman, Nyaman, Sesuai Syariat Islam", di Gedung MPR/DPR/DPD RI, Jakarta, Rabu 25 Januari 2017.
Menteri Lukman menuturkan, Pemerintah Republik Indonesia melalui Kementerian Agama selama ini mengelola ibadah haji. Sedangkan penyelenggaraan ibadah umroh diserahkan kepada swasta melalui lembaga-lembaga biro penyelenggara ibadah haji dan umrah.
Baca Juga:
Baca juga:
Grasi Antasari Azhar, Istana: Jokowi Kurangi Hukuman 6 Tahun
Sylviana Terlibat Kasus, Ramai Tagar #AHYCagubJomblo
Agar ibadah umrah berjalan lancar, kata dia, pemerintah menyerahkan penyelenggaraan ibadah umrah kepada swasta, dengan persyaratan yang semakin diperketat. "Pemerintah sudah mengelola penyelenggaraan haji. Kalau Pemerintah juga mengelola penyelenggaraan umrah, terlalu besar energi untuk mengelola semuanya. Nantinya, jangan-jangan ibadah umroh makin baik, malah ibadah haji jadi makin buruk," tutur Lukman.
Dia melanjutkan, makin tingginya minat masyarakat untuk beribadah umroh, maka makin banyak berdiri biro penyelenggara ibadah haji dan umrah. Itu sebabnya ia meminta calon jemaah umrah cermat dalam memilih biro penyelenggara umrah. "Apakah telah memiliki izin atau belum," ucap dia.
Lukman mengingatkan, masyarakat calon jemaah umrah harus kritis dengan memeriksa status dan fasilitas dari biro penyelenggara umrah. Menurut dia, calon jemaah umrah agar memastikan lima hal sebelum berangkat umroh.
Lima hal yang ia sebut lima pasti tersebut adalah, pertama, memastikan biro penyelenggaranya telah terdaftar di Kementerian Agama dan memiliki izin.
Kedua, memastikan penerbangannya menggunakan maskapai penerbangan resmi dan maskapai tersebut ada di Indonesia.
Ketiga, memastikan hotel tempat menginapnya, kelasnya, dan lokasinya.
Keempat, memastikan hari keberangkatan dan hari kepulangannya.
Kelima, memastikan jadwal kegiatan selama ibadah umroh.
ANTARA
Simak juga:
Disebut 'Babu', Buruh Migran Anggap Fahri Hamzah Gagal Paham
Kejanggalan Saksi Sidang Ahok, dari Titik Koma hingga Sepatu