Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Tak Lagi Gratis, NuArt Sculpture Bandung Malah Makin Ramai

image-gnews
Pekerja menyelesaikan pembuatan patung tembaga raksasa Garuda Wisnu Kencana (GWK) karya I Nyoman Nuarta di NuArt Sculpture Park Bandung, Jawa Barat, Rabu (16/10). Pematung kondang ini baru saja kehilangan uang sebesar Rp 45 miliar hasil penjualan saham tanah Garuda Wisnu Kencana di rekening perusahaannya, PT Multi Matra Indonesia (MMI) yang tersimpan di Bank Mandiri cabang Naripan, Bandung. TEMPO/Aditya Herlambang Putra
Pekerja menyelesaikan pembuatan patung tembaga raksasa Garuda Wisnu Kencana (GWK) karya I Nyoman Nuarta di NuArt Sculpture Park Bandung, Jawa Barat, Rabu (16/10). Pematung kondang ini baru saja kehilangan uang sebesar Rp 45 miliar hasil penjualan saham tanah Garuda Wisnu Kencana di rekening perusahaannya, PT Multi Matra Indonesia (MMI) yang tersimpan di Bank Mandiri cabang Naripan, Bandung. TEMPO/Aditya Herlambang Putra
Iklan

TEMPO.CO, Bandung - NuArt Sculpture Park, Bandung, kini tidak lagi gratis. Pengunjung dikenai tarif masuk, kecuali bayi berusia maksimal 2 tahun. Tarif masuk bagi pengunjung umum Rp 50 ribu per orang, sedangkan anak-anak atau pelajar Rp 25 ribu.

Manajer Program NuArt Keni Soeriatmadja mengatakan pemberlakuan tarif itu dimulai akhir 2016. “Jadi lebih positif. Tidak berkurang (pengunjung), malah meningkat. Mungkin jadi lebih jelas juga bahwa (tempat) ini adalah ruang publik,” ucap Keni saat ditemui, Selasa, 24 Januari 2017.

Sebelumnya, menurut Keni, pengunjung ada yang merasa sungkan ke tempat itu karena dianggap sebagai tempat pribadi pemiliknya, yaitu pematung Nyoman Nuarta. Satu-dua tahun belakangan, pengunjung mulai ramai ke sana semenjak program latihan dan pertunjukan digelar terjadwal secara tahunan.

Selain itu, dari pantauan Keni, pengunjung jadi lebih bertanggung jawab. Sejak pemberlakuan tiket, mereka ikut menjaga tempat. “Dulu perlakuan orang-orang terhadap karya ada yang kurang baik. Ada yang naik patung, gantungin sesuatu di patung. Bisa jadi, pengunjung sekarang terseleksi,” ujarnya.

Jumlah pengunjung ke NuArt kini, menurut Keni, sekitar 2.000 per bulan. Di tempat itu, ada museum tempat memajang puluhan karya patung Nyoman Nuarta, galeri seni tempat pameran seniman lain, serta tempat pertunjukan seni, seperti tari, musik, dan teater.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Bersama pemandu wisata, pengunjung bisa menyaksikan proses pembuatan patung raksasa Garuda Wisnu Kencana yang hingga kini masih terus dikerjakan. Pengalaman seni lain antara lain bermain dengan tanah liat, melukis alas kaki tradisional, dan membuat payung.

“Berterima kasih juga kepada orang yang suka foto-foto. Tempat ini kan menarik secara fisik dan alami,” ujarnya.

ANWAR SISWADI


Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Monyet Ekor Panjang Berkeliaran di Bandung, Pakar ITB: Akibat Habitat Rusak dan Perburuan

17 hari lalu

Kawanan monyet ekor panjang yang memasuki kawasan permukiman di Kota Bandung. Cuplikan video netizen
Monyet Ekor Panjang Berkeliaran di Bandung, Pakar ITB: Akibat Habitat Rusak dan Perburuan

Pakar ITB menengarai kemunculan monyet ekor panjang di Bandung akibat kerusakan habitat asli. Populasi mamalia itu juga tergerus karena perburuan.


Serba-serbi Monyet Ekor Panjang, Mengapa Bertindak Agresif ke Manusia?

24 hari lalu

Monyet ekor panjang (macaca Fascicularis) berinteraksi dengan pengunjung di Taman Nasional Baluran, Situbondo, Jawa Timur, Minggu, 18 Februari 2024. ANTARA/Budi Candra Setya
Serba-serbi Monyet Ekor Panjang, Mengapa Bertindak Agresif ke Manusia?

Macaca Fascicularis atau di Indonesia lebih dikenal monyet ekor panjang kerap bertindak agresif pada manusia, apa sebabnya?


Kawanan Monyet Ekor Panjang Masuk Pemukiman Warga Kota Bandung, Pertanda Apa?

25 hari lalu

Monyet ekor panjang (macaca Fascicularis) berinteraksi di Taman Nasional Baluran, Situbondo, Jawa Timur, Minggu, 18 Februari 2024. Berdasarkan Internasional Union for Conservation Nature (IUCN) Monyet ekor panjang mengalami perubahan status dari rentan (vunerable) menjadi terancam punah (endangered) yang diprediksi populasinya akan menurun hingga 40 persen dalam tiga generasi terakhir atau sekitar 42 tahun akibat habitat yang mulai hilang serta perdagangan ilegal. ANTARA/Budi Candra Setya
Kawanan Monyet Ekor Panjang Masuk Pemukiman Warga Kota Bandung, Pertanda Apa?

Monyet turun gunung, termasuk monyet ekor panjang ini disebut-sebut menjadi pertanda akan terjadi suatu peristiwa, apa itu?


4 Dugaan Sebab Monyet Berkeliaran di Kota Bandung Beberapa Hari Ini

28 hari lalu

Monyet ekor panjang (Macaca fascicularis) di pinggir jalan. (ANTARA)
4 Dugaan Sebab Monyet Berkeliaran di Kota Bandung Beberapa Hari Ini

Sekelompok monyet ekor panjang berkeliaran di atap-atap rumah warga di Kota Bandung beberapa hari belakangan. Tanda bencana alam?


Ketua KPPS di Kota Bandung Meninggal Usai Pemilu, Diduga Kelelahan

40 hari lalu

Anggota Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) menunjukkan surat suara pemilihan Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI di TPS 02 Desa Kanekes, Lebak, Banten, Rabu, 14 Februari 2024. Dilarangnya penggunaan listrik di wilayah adat Suku Badui tersebut membuat perhitungan surat suara Pemilu 2024 pada malam hari hanya menggunakan senter. ANTARA/Muhammad Bagus Khoirunas
Ketua KPPS di Kota Bandung Meninggal Usai Pemilu, Diduga Kelelahan

Selama pemilu, ada 345 orang petugas, termasuk KPPS yang terlibat proses pemilu mendapat pelayanan kesehatan selama pemilu berlangsung.


Kelelahan, 183 Petugas KPPS di Kota Bandung Dirawat

42 hari lalu

Anggota KPPS dalam proses  penghitungan kertas surat suara untuk presiden dan wakil presiden dalam pemilu 2024 di TPS 59 Kelurahan Bedahan Depok, 14 Februari 2024. Pasangan Prabowo-Gibran memenangi perolehan suara di TPS ini 220 suara, Anies-Muhaimin dengan 100 Suara dan pasangan Ganjar-Mahfud dengan 23 Suara dan 1 suara tidak sah. TEMPO/Amston Probel
Kelelahan, 183 Petugas KPPS di Kota Bandung Dirawat

Seluruh petugas KPPS yang kelelahan tersebut ada yang mendapatkan perawatan di Puskesmas dan Rumah Sakit Kota Bandung.


Rekomendasi 8 Hotel Kapsul Murah Di Bandung

43 hari lalu

Hotel kapsul Bobobox di Hotel Nyland Cipaganti, Bandung, Jawa Barat. Sumber: Booking.com
Rekomendasi 8 Hotel Kapsul Murah Di Bandung

Terdapat sejumlah hotel kapsul dengan harga miring di Bandung. Saat liburan selalu penuh.


Antisipasi Hujan, Pemkot Bandung Siapkan 736 Sekolah Dijadikan TPS

43 hari lalu

Ilustrasi pemilu. REUTERS
Antisipasi Hujan, Pemkot Bandung Siapkan 736 Sekolah Dijadikan TPS

Penjabat Wali Kota Bandung Bambang Tirtoyuliono menyampaikan terdapat beberapa TPS yang berada di wilayah potensi titik banjir.


Kota Bandung Tertibkan Jaringan Kabel Fiber Optik Udara Mulai Juni 2024

51 hari lalu

Pejalan kaki melintas di antara kabel fiber optik yang berada di jalur pedestrian, kawasan Kramat Raya, Jakarta, Senin, 11 November 2019. ANTARA
Kota Bandung Tertibkan Jaringan Kabel Fiber Optik Udara Mulai Juni 2024

Pemkot Bandung bekerja sama dengan PT Bandung Infra Investasma (BII) dan PT Jaringan Pintar Bersama (JBB) untuk menertibkan kabel fiber optik.


4 Destinasi Wisata di Kota Cimahi: Curug Sampai Kampung Buyut yang Sempat Viral

57 hari lalu

Kampung Buyut Cipageran. Instagram
4 Destinasi Wisata di Kota Cimahi: Curug Sampai Kampung Buyut yang Sempat Viral

Secara geografis, kota ini terletak di sebelah barat Kota Bandung. Kota Cimahi menawarkan beragam wisata alam yang menarik untuk dikunjungi.