Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Ini Tantangan Utama Gerakan 1000 Start-up di Indonesia

image-gnews
Startupbisnis.com
Startupbisnis.com
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Potensi industri digital di Indonesia tidak dapat dipandang sebelah mata. Ada sekitar 93,4 juta pengguna internet dan 71 juta pengguna perangkat telepon pintar di Indonesia saat ini. Kondisi itu merupakan modal besar bagi Indonesia untuk mengembangkan e-commerce dan bisnis aplikasi teknologi digital di Tanah Air. Volume bisnis e-commerce di Indonesia diprediksi akan mencapai USD 130 Miliar dengan angka pertumbuhan per tahun sekitar 50 persen.

Pemerintah Indonesia di bawah koordinasi Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian serta berkolaborasi dengan Kementerian Komunikasi dan Informatika, bekerja untuk menciptakan peta jalan e-commerce dan ekosistem industri teknologi digital yang terus berkembang dan berkesinambungan.

Baca: Fosil Serangga Ini Lebih Mirip Alien, Dibikin Orde Sendiri

Presiden Republik Indonesia Joko Widodo, telah mendeklarasikan visi untuk menjadikan Indonesia sebagai ‘The Digital Energy of Asia’ di Silicon Valley pertengahan Februari tahun ini. Sejalan dengan visi tersebut, Kementerian Komunikasi dan Informatika bersama KIBAR, menginisiasi Gerakan Nasional 1.000 Startup Digital dengan tujuan melahirkan perusahaan rintisan yang berkualitas dan memberikan dampak positif dengan menyelesaikan permasalahan besar di Indonesia. Gerakan ini ditargetkan dapat menciptakan 1.000 perusahaan baru dengan total valuasi bisnis senilai USD 10 miliar pada tahun 2020.

Lantas, bagaimana sebenarnya program tersebut di mata investor? di temui dalam acara Global Mobile App Summit & Awards di Balai Kartini 27 Januari 2017, Chief Marketing Officer (CMO) GDP Venture, Danny Oei Wirianto, belum terlalu yakin program tersebut bisa menciptakan perusahaan rintisan yang memiliki bisnis yang bisa berkelanjutan alias bertahan lama.

Baca: Cegah Peretasan, Facebook Hadirkan Kunci Token Fisik

“Dalam beberapa tahun kami melihat banyak perusaahaan mati. Salah satu perusahaan saya juga sempat mati. Pertanyaannya apakah bisa meraka (1000 start-up) itu punya insting untuk bertahan,” ungkapnya.

Lebih jauh, ia mengungkapkan bahwa bukan perkara mudah untuk membangun sebuah ekosistem yang baik untuk menumbuhkan para perusahaan rintisan. Di sana ia mengemukakan diperlukan infrastruktur yang baik serta pemahaman dari para pendiri mengenai produk-produk apa yang tepat saat ini. “Lalu siapa yang memutuskan itu produk yang bagus atau tidak?”

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Baca: Baikal, Danau Terbesar, Terdalam, dan Tertua di Dunia

Meski begitu, ia mengatakan GDP tetap memetakan dan memantau potensi-potensi apa yang timbul dari gerakan tersebut. GDP sendiri mulai memantau hasil-hasil perusahaan rintisan dari gerakan tersebut.Hanya saja memang ada sedikit keraguan unuk melakukan investasi, terlebih banyak peran pemerintah dan BUMN melalui dananya. “Ada beberapa yang kita petakan. Tapi kita juga tidak mau terjebak, karena kalau tidak salah mereka kan akan dapat fund (dari pemerintah) dan kredit lunak dari BUMN, dan itu risiko jika fund itu nantinya bermasalah,” Denny menjelaskan.

GDP telah menanamkan investasinya di puluhan start-up. Beberapa diantaranya seperti Blibli.com, Daily Social,Kaskus, Kincir, Bolalob, Kurio, Infokost dan lain-lain. “Secara brand mungkin ada dikisaran 28,” ungkapnya. Selain punya portofolio di dalam negeri, GDP Venture juga punya portofolio di luar negeri seperti Garena. Perusahan tersebut merupakan perusahaan internet dan mobile platform yang berbasis di Singapura.

Baca: Bandara Narita Uji Robot untuk Jalankan Tugas Manusia

Ke depan ia memprediksi ada tig sektor yangakan menjadi incaran para penyuntik dana. "Di tahun ini, saya melihat ada tiga bisnis startup yang punya potensi untuk berkembang pesat, yaitu e-commerce yang menyasar pasar spesifik, perusahaan yang memanfaatkan teknologi GPS untuk menghadirkan layanan di sebuah wilayah tertentu, serta perusahaan yang bergerak di bidang big data,” jelas Danny.

SWA

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Oppo, Merek Smartphone Terlaris Kedua di Indonesia

14 November 2017

OPPO F5 akan hadir dalam tiga warna. (OPPO)
Oppo, Merek Smartphone Terlaris Kedua di Indonesia

Pangsa pasar Oppo Electronics mencapai 24 persen, terpaut 8 persen dari pemimpin pasar.


Anak Suka Main Gadget, Kapan Waktunya Periksa Mata

30 Oktober 2017

Ilustrasi anak main ponsel pintar. (Shutterstock.com)
Anak Suka Main Gadget, Kapan Waktunya Periksa Mata

Untuk mengurangi pemakaian gadget dan pengaruhnya pada mata, ajak anak beraktivitas di luar ruangan.


2 Gangguan Perilaku Anak yang Candu Gadget

21 Oktober 2017

Ilustrasi anak bermain gadget. Shutterstock
2 Gangguan Perilaku Anak yang Candu Gadget

Kondisi anggota keluarga yang berjarak satu sama lain gara-gara gadget disebut technoference.


Jawab Pertanyaan Ini Tanda Ayah Bunda Mencandu Gadget

21 Oktober 2017

Ilustrasi anak dan orang tua bermain gadget. itechgadget.com
Jawab Pertanyaan Ini Tanda Ayah Bunda Mencandu Gadget

Ayah bunda harus tahu, gara-gara gadget, anak merasa bersaing dengan teknologi demi menarik perhatian orang tua.


Anak Candu Gadget? Atasi dengan 'Deal Bersama'

20 Oktober 2017

Ilustrasi anak bermain gadget bersama orang tua. trymytutor.com
Anak Candu Gadget? Atasi dengan 'Deal Bersama'

Tips bagaimana berkompromi antara orang tua dan anak soal gadget


Mau Beli Headphone? Simak Ini, Suaranya Sejernih Berlian

16 Oktober 2017

Ilustrasi Headphone Nirkabel (pexels.com)
Mau Beli Headphone? Simak Ini, Suaranya Sejernih Berlian

Headphone ini disebut sebagai beberapa headphone bluetooth terbaik yang ada di pasaran. Harganya 7 jutaan


Waspada Ada Situs Penipuan Mencatut JD.ID, Jual Samsung S7 2 Juta

14 Oktober 2017

SItus penipuan mencatut JD.ID, Sabtu, 14 Oktober 2017.
Waspada Ada Situs Penipuan Mencatut JD.ID, Jual Samsung S7 2 Juta

Situs penipuan mencatut nama dan logo JD.ID yakni www.jd.id-promo-murah.com.


Sehari, Anak Usia 2-5 Tahun Maksimal 1 jam Bermain Gawai

30 September 2017

Ilustrasi anak bermain gadget bersama orang tua. trymytutor.com
Sehari, Anak Usia 2-5 Tahun Maksimal 1 jam Bermain Gawai

Steve Jobs dan Bill Gates membatasi anak-anak mereka dalam bermain gawai.


Ponsel Aman dari Kuman dengan Menggunakan PhoneSoap

25 September 2017

PhoneSoap, boks pembersih smartphone dengan inovasi sinar ultraviolet. Kredit: Mashable
Ponsel Aman dari Kuman dengan Menggunakan PhoneSoap

Selain membersihkan ponsel dengan inovasi sinar ultraviolet, PhoneSoap juga membuat ponsel terisi penuh.


Xiaomi Mi A1 Dirilis di Indonesia, Apa Kelebihannya?

20 September 2017

Peluncuran Xiaomi Mi A1 di Jakarta. Kredit: Zul'aini Fi'id/Tempo
Xiaomi Mi A1 Dirilis di Indonesia, Apa Kelebihannya?

Xiaomi merilis ponsel terbarunya Mi A1 di Jakarta, yang dibandrol dengan harga Rp 3,09 juta.