Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Inilah Nenek Moyang Kita: 4 Gelombang Migrasi ke Indonesia

image-gnews
Gambar evolusi manusia, perubahan manusia dari zaman prasejarah hingga zaman modern di Museum Sangiran, Sragen, Jawa Tengah, 27 Desember 2014. Museum yang diakui sebagai warisan dunia oleh UNESCO ini memamerkan diorama manusia purbakala dan fosil yang ditemukan di Jawa. TEMPO/Frannoto
Gambar evolusi manusia, perubahan manusia dari zaman prasejarah hingga zaman modern di Museum Sangiran, Sragen, Jawa Tengah, 27 Desember 2014. Museum yang diakui sebagai warisan dunia oleh UNESCO ini memamerkan diorama manusia purbakala dan fosil yang ditemukan di Jawa. TEMPO/Frannoto
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Studi genetika para peneliti di Lembaga Eijkman bersama sejumlah lembaga internasional menunjukkan semua etnis Indonesia adalah keturunan para imigran. Mereka diperkirakan masuk Asia Tenggara, termasuk kepulauan Indonesia, pada 60-50 ribu tahun lalu.

Untuk melacak jalur migrasi nenek moyang orang Indonesia, para peneliti awalnya menggunakan metode riset genetika DNA dalam mitokondria (mDNA). Mitokondria adalah struktur unik di dalam sel yang berfungsi seperti sumber energi atau baterai bagi sel untuk beraktivitas. Dari mDNA juga didapat sejarah penyakit bawaan dalam suatu populasi.

Mitokondria dan 37 gen di dalamnya hanya diwariskan dari garis perempuan. Hal ini terjadi karena saat pembuahan mitokondria laki-laki yang ada di ekor sperma terlepas dan tak ikut masuk sitoplasma, lapisan cairan pembungkus sel telur yang di dalamnya mengandung mitokondria.

Baca: Penelitian Eijkman Ungkap Penghuni Paling Awal di Nusantara

Jejak dalam mDNA inilah yang ditelusuri ke belakang untuk melacak garis keturunan nenek moyang lewat jalur perempuan. Setiap mitokondria memiliki sekitar 1.100 ciri yang bisa menjadi penanda asal manusia. Hasil analisis motif di dalam mDNA menunjukkan spesies manusia modern pertama berasal dari kawasan Sub-Sahara Afrika.

Riset kromosom Y, bagian gen yang diturunkan dari garis laki-laki, juga menunjukkan hal serupa. Kemunculan nenek moyang manusia modern diperkirakan terjadi pada 200 ribu tahun silam. “Berdasarkan genetika, manusia modern pertama itu dari Afrika,” ujar Herawati Sudoyo, Deputi Bidang Penelitian Fundamental Lembaga Biologi Molekuler Eijkman. “Mereka kemudian bermigrasi menyebar ke seluruh dunia.”

Penyelidikan asal usul individu juga dilakukan lewat pemeriksaan autosom. Ini adalah bagian yang merupakan gabungan kromosom ayah dan ibu. Masing-masing ayah dan ibu juga memiliki separuh kromosom dari orang tua mereka. Jika dirunut lagi ke belakang, akan ketahuan siapa leluhur mereka.

Baca: Siapa Lebih Pribumi di Indonesia: Cina, India atau Arab?

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Berikut ini gelombang migrasi manusia modern ke Indonesia.

1. Gelombang migrasi 50-45 ribu tahun silam.
Manusia modern masuk Indonesia lewat jalur darat selatan Asia. Kepulauan bagian barat Indonesia, seperti Sumatera, Kalimantan, dan Jawa, menyatu dengan daratan Asia (Paparan Sunda), karena muka air laut rendah. Bali dan Lombok sudah dipisah selat dalam.

2. Gelombang migrasi 35-16 ribu tahun silam.
Manusia dari daratan Asia, terutama kawasan Indocina, masuk Indonesia lewat darat. Paparan Sunda masih ada, tapi muka air laut perlahan naik. Muka daratan Asia Tenggara saat ini sudah terbentuk sejak 8.000 tahun lalu.

3. Gelombang migrasi 5.000-4.000 tahun silam.
Kelompok dalam rumpun bahasa Austronesia dari kawasan Cina selatan dan Taiwan menyebar, baik ke Indonesia barat maupun timur.

4. Gelombang migrasi 2.000 tahun lalu.
Mulai abad ketiga hingga ke-13, kelompok proasiatik, India, Cina, dan Arab masuk Indonesia. Ada persebaran budaya Hindu, Buddha, kemudian Islam.

GABRIEL WAHYU TITIYOGA

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


BRIN Berikan Nurtanio Award ke Ahli Penerbangan & Antariksa Profesor Harijono Djojodihardjo

26 November 2023

Kepala Badan Riset Nasional (BRIN) Laksana Tri Handoko dalam diskusi Ngobrol @Tempo bertajuk
BRIN Berikan Nurtanio Award ke Ahli Penerbangan & Antariksa Profesor Harijono Djojodihardjo

BRIN memberikan penghargaan tertinggi kepada periset Indonesia yang berprestasi, dan kepada tokoh yang telah memberikan andil kemajuan iptek.


Jokowi Dorong Generasi Muda Kuasai Iptek Dibarengi Budi Pekerti

19 Agustus 2023

 Presiden RI Joko Widodo menyampaikan sambutan saat menghadiri Muktamar XXIII Ikatan Pelajar Muhammadiyah (IPM) di Medan, Sumatra Utara, Sabtu 19 Agustus 2023. ANTARA/Gilang Galiartha
Jokowi Dorong Generasi Muda Kuasai Iptek Dibarengi Budi Pekerti

Jokowi mendorong pelajar Muhammadiyah untuk memiliki kemampuan iptek dan juga budi pekerti yang baik


Jokowi Ungkap 3 Acuan Penting Menuju Visi Indonesia Emas 2045

15 Juni 2023

Presiden Joko Widodo menyampaikan pernyataan terkait Piala Dunia U-20, di Istana Merdeka, Selasa, 28 Maret 2023. YouTube/Sekretariat Presiden
Jokowi Ungkap 3 Acuan Penting Menuju Visi Indonesia Emas 2045

Presiden Joko Widodo alias Jokowi membeberkan tiga hal penting yang menjadi acuan menuju visi Indonesia Emas 2045. Simak detailnya.


Memahami Globalisasi serta Dampak Negatif dan Positifnya

10 Desember 2022

Demonstran Anti Globalisasi berdemonstrasi menentang pertemuan World Economy Forum di Jenewa, (1/2).  AFP PHOTO / NICHOLAS RATZENBOECK
Memahami Globalisasi serta Dampak Negatif dan Positifnya

Dengan adanya globalisasi, segala aktivitas manusia semakin mudah. Namun lihat juga dampak negatif dan positifnya.


Di Acara HUT PGRI, Jokowi Minta Guru Pastikan Anak Didik Kuasai Iptek dan Keterampilan Teknis

3 Desember 2022

Tangkapan layar - Presiden Jokowi saat menghadiri Peringatan HUT ke 77 PGRI dan Hari Guru Nasional di Semarang, Jawa Tengah, Sabtu 3 Desember 2022. ANTARA/Indra Arief Pribadi)
Di Acara HUT PGRI, Jokowi Minta Guru Pastikan Anak Didik Kuasai Iptek dan Keterampilan Teknis

Jokowi meminta para guru memastikan anak didiknya menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi


Siti Fauziah Dorong Mahasiswa Kuasai Iptek dan Lestarikan Budaya

25 November 2022

Siti Fauziah Dorong Mahasiswa Kuasai Iptek dan Lestarikan Budaya

MPR membuka pintu lebar-lebar kepada seluruh elemen bangsa termasuk para mahasiswa untuk berkunjung dan mendapatkan semua informasi.


BRIN Anugerahkan Habibie Prize 2022 kepada Empat Ilmuwan

10 November 2022

Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) menyelenggarakan penganugerahan Habibie Prize 2022, yang bekerja sama dengan Yayasan SDM-IPTEK, pada Kamis, 10 November 2022. (Tangkapan layar YouTube/BRIN)
BRIN Anugerahkan Habibie Prize 2022 kepada Empat Ilmuwan

Penghargaan Habibie Prize 2022 diberikan pada empat ilmuwan yang memberikan kontribusi di bidang iptek dan inovasi.


Presiden Tegaskan Kedudukan Pancasila sebagai Paradigma Iptek

4 November 2022

Presiden Tegaskan Kedudukan Pancasila sebagai Paradigma Iptek

Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) menyelenggarakan Symposium on State Ideology and International Conference on Digital Humanities 2022 di Institut Teknologi Bandung.


Pemanfaatan Iptekin sebagai Penentu Arah Kebijakan Nasional

20 April 2022

Ilmu pengetahuan, teknologi, dan inovasi (Iptekin) telah menjadi salah satu faktor utama bagi negara-negara maju dalam mempercepat program pembangunan nasional di berbagai sektor, terlebih pada sektor pembangunan ekonomi berbasis pengetahuan.
Pemanfaatan Iptekin sebagai Penentu Arah Kebijakan Nasional

Ilmu pengetahuan, teknologi, dan inovasi (Iptekin) telah menjadi salah satu faktor utama bagi negara-negara maju dalam mempercepat program pembangunan nasional di berbagai sektor, terlebih pada sektor pembangunan ekonomi berbasis pengetahuan.


Praktik Kebijakan Iptekin di Indonesia dan Malaysia

20 April 2022

Praktik Kebijakan Iptekin di Indonesia dan Malaysia | Source foto: freepik
Praktik Kebijakan Iptekin di Indonesia dan Malaysia

Praktik Kebijakan Iptekin di Indonesia dan Malaysia