TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman mengatakan pihaknya sudah menjalankan proses impor ternak dari country based ke zona based. Menurut dia, hal itu dilakukan untuk menekan harga daging dalam negeri.
"Tujuannya adalah kita menekan harga daging dalam negeri. Ini butuh waktu, karena ini persoalan sepuluh tahun," ujar Amran saat ditemui di Auditorium Kementerian Pertanian, Jakarta, Senin, 29 Januari 2017.
Kebijakan pemerintah menerapkan zona based ini sempat dikritik Dewan Peternak Nasional. Aturan tersebut dinilai hanya menguntungkan importir dan memicu persaingan dengan peternak lokal.
Baca: Menteri Amran Ganti Dirjen Tanaman Pangan
Ihwal hal ini, Amran mengatakan pemerintah akan memperketat pemeriksaan terhadap bakteri dan penyakit daging yang diimpor dari India. "Yang terpenting adalah pengetatan pada impor itu pengetatan bakteri, penyakit, dan seterusnya," ucap Amran.
Berdasarkan Organisasi Dunia untuk Kesehatan Hewan (OIE), India tidak termasuk negara anggota yang bebas dari penyakit mulut dan kuku (PMK) atau food and mouth disease.
Baca: Kementerian Pertanian Klaim Produksi Pangan Meningkat
Amran mengaku sudah mengirim 1.128 ahli ke India. "Tidak mudah tanda tangan langsung impor. Ini kita cek semuanya. Tidak mungkin kita angkut kalau tidak yakin ini dalam keadaan steril," tutur Amran.
Bahkan, menurut Amran, daging India tetap aman dan bakteri PMK bisa mati dalam keadaan beku atau frozen."Tahu enggak, foot and mouth diseases itu bisa bertahan berapa derajat? Bisa bertahan 23 derajat (Celcius), sedangkan kita impor dalam bentuk frozen."
RICHARD ANDIKA | DEWI RINA