TEMPO.CO, Rio de Janeiro - Polisi Federal Brasil menangkap mantan orang terkaya di Brasil, Eike Batista, saat turun dari pesawat di Rio de Janeiro.
Seperti dilansir BBC, Selasa, 31 Januari 2017, taipan minyak itu pulang ke Brasil dari Kota New York.
Baca: Lawan Kebijakan Imigrannya, Trump Pecat Penjabat Jaksa Agung
Polisi berusaha menangkap Batista sejak pekan lalu atas tuduhan membayar suap jutaan dolar untuk mengamankan kontrak dengan Pemerintah Negara Bagian Rio de Janeiro.
“Saya kembali ke Brasil untuk membersihkan nama,” katanya kepada harian O Globo di New York. “Sebagai warga negara yang baik, saya akan menjalankan kewajiban.”
Polisi tiba di rumahnya pada Kamis pekan lalu, tapi Batista telah melarikan diri dari Brasil pada Selasa malam.
Batista meninggalkan Brasil dengan menggunakan paspor Jerman. Pengusaha yang tidak lulus kuliah ini memiliki dua kewarganegaraan.
Kantor berita Xinhua mengutip pernyataan pengacara Batista yang membantah kliennya berusaha menghindari hukuman. “Batista memiliki pertemuan bisnis yang sudah dijadwalkan di New York,” ujar sang pengacara.
Polisi Brasil memberi tahu Interpol, yang memasukkan Batista ke daftar pengawasan internasional. Polisi khawatir Batista akan berhasil sampai ke Jerman, yang tidak memiliki perjanjian ekstradisi dengan Brasil.
Pada Ahad malam, Batista naik pesawat kembali ke Rio de Janeiro dan mengatakan ia ingin "menjawab pengadilan" dan "menyelesaikan semua masalah".
Batista dulu merupakan orang terkaya di Brasil sebelum perusahaan minyaknya, OGX, bangkrut, yang mengakibatkan seluruh kerajaan bisnisnya ambruk.
Ia dituduh memberi suap dalam jumlah banyak kepada pemerintah Rio de Janeiro sebagai imbalan bagi dukungan buat bisnisnya.
EBX Group milik Batista membuat beberapa kontrak dengan sektor publik di Brasil.
Menurut Kantor Jaksa Penuntut Umum Federal (MPF), Batista terlibat perbuatan korupsi dengan membayar suap sebesar US$ 16,5 juta kepada mantan Gubernur Negara Bagian Rio de Janeiro Sergio Cabral.
Cabral sudah mendekam di dalam penjara karena tuduhan lain, tapi juga menghadapi dakwaan dalam kasus yang melibatkan Batista.
BBC | XINHUA | SITA PLANASARI AQUADINI