TEMPO.CO, Jakarta - Bank Pembangunan Asia (Asian Development Bank/ADB) memperkirakan ekonomi Indonesia bisa tumbuh 5,1 persen tahun ini atau naik dari prediksi pertumbuhan 2016 sebesar 5 persen. Laju ekonomi akan ditopang membaiknya investasi swasta dan kuatnya tingkat konsumsi di Indonesia. ADB juga memperkirakan angka inflasi pada 2017 naik menjadi 4 persen dibanding tahun lalu sebesar 3,5 persen.
“Saya sangat terkesan dengan komitmen kuat pemerintah terhadap reformasi kebijakan, yang membuat bertambahnya kepercayaan pasar,” kata Presiden ADB Takehiko Nakao dalam keterangan tertulisnya, Rabu, 1 Februari 2017.
Baca: BPS: Inflasi Januari 2017 Sebesar 0,97 Persen
Rabu ini, Nakao bertemu dengan Presiden Joko Widodo dan menyampaikan keyakinannya akan prospek ekonomi Indonesia. Dia menegaskan kembali dukungan ADB terhadap upaya pemerintah mendorong pertumbuhan ekonomi yang inklusif. Selain menemui Jokowi, Nakao akan bertemu dengan Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati dan Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional Bambang P.S. Brodjonegoro dalam kunjungannya selama dua hari ke Indonesia.
Dalam diskusi dengan Jokowi, Nakao memuji kebijakan ekonomi yang telah diambil pemerintah di tengah ketidakpastian keuangan global. Sejak September 2015, Indonesia telah meluncurkan 14 paket kebijakan, yang terdiri atas serangkaian reformasi kebijakan di berbagai bidang yang ditujukan untuk meningkatkan investasi, memperkuat daya saing, dan mendiversifikasi perekonomian.
Baca: BI Antisipasi Kenaikan Sementara Harga Komoditas Ekspor
Nakao mencatat hasil dari paket reformasi tersebut, termasuk perbaikan posisi Indonesia dalam pemeringkatan kemudahan berusaha. Sampai dengan akhir 2016, lebih dari 500 perusahaan telah memanfaatkan direvisinya daftar negatif investasi dengan investasi yang direncanakan senilai US$ 12,9 miliar. Peraturan terkait dengan penetapan upah minimum juga telah mempermudah dunia usaha memperkirakan biaya usahanya.
ABDUL MALIK