TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Perencanaan dan Pembangunan Nasional/Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional Bambang Brodjonegoro mempromosikan peluang berinvestasi di sektor infrastruktur Indonesia kepada investor Eropa. Dia mengatakan, ke depan pemerintah akan melakukan ekspansi di sejumlah proyek infrastruktur untuk mendorong pertumbuhan ekonomi.
"Bukan hanya pembangunan yang dilakukan pemerintah, tapi kami juga ingin menarik minat swasta untuk turut membangun," ujar Bambang, dalam acara Eurocham Investment Outlook 2017, di kantor Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Jakarta, Kamis, 2 Februari 2017.
Bambang berujar sektor konstruksi masuk ke sektor investasi alternatif yang menjadi prioritas pemerintah. Dia menjelaskan ada sederet proyek infrastruktur Indonesia yang potensial, baik bagi investor maupun bermanfaat untuk kesejahteraan masyarakat.
Baca: Citilink Batalkan Sejumlah Penerbangan dari dan ke Yogya
"Contohnya ada power plant, lalu airport, seaport, dan masih banyak lainnya," kata dia. Menurut Bambang, sektor konstruksi tak kalah menarik dengan sektor lain, terlebih dengan banyaknya dukungan kepastian serta kebijakan langsung dari pemerintah.
Prospek investasi di sektor konstruksi tak terlalu tinggi tingkat kompetisinya dibandingkan investasi di sektor barang dan jasa lainnya. "Kalau infrastruktur, kompetisinya Anda bisa kumpulkan proposal dan bidding di proyek itu, ketika sudah nanti langsung dapat konsesi," ucap Bambang.
Sehingga, Bambang menuturkan kehadiran investor asing khususnya Eropa sangat dinantikan. "Terbukti kan sudah berpengalaman, seaport misalnya kita tahu Port of Rotterdam, lalu power plant kita tahu bagaimana kualitas perusahaan Eropa yang terlibat," katanya. Dia mengatakan di tahun ini saja ada belasan proyek infrastruktur yang siap untuk ditawarkan kepada para investor swasta atau public private partnership (PPP).
Baca: Kemenperin Terbitkan Standar Hijau untuk 17 Industri
Bambang berujar Indonesia masih sangat menyambut baik kehadiran foreign direct investment (FDI). Dia menjelaskan ke depan pemerintah akan terus meningkatkan kapasitas Indonesia dalam segala aktivitas investasi. Salah satunya adalah mengembangkan kemampuan sumber daya manusia melalui pelatihan dan pendidikan vokasi. "Sehingga diharapkan FDI enggak perlu pusing lagi bagaimana harus memberi pelatihan dan pelajaran kepada pekerja, karena mereka sudah siap."
GHOIDA RAHMAH