TEMPO.CO, Jakarta - Pelaksana tugas Direktur Utama PT Pertamina (Persero), Yenni Andayani, akan bertugas setidaknya selama 30 hari ke depan hingga jajaran direksi baru ditunjuk. Yenni yang menggantikan posisi Dwi Soetjipto, yang diberhentikan hari ini, menyatakan misi utama jabatannya saat ini adalah mempererat direksi.
"Saya kira amanatnya jelas bahwa saya dan teman-teman bertugas menjadi lebih solid," kata Yenni yang sebelumnya menjabat Direktur Energi Baru dan Terbarukan Pertamina di Kementerian BUMN, Jakarta, Jumat, 3 Februari 2017.
Tugas lain yang menanti Yenni, di antaranya mengisi kursi-kursi kosong di Pertamina. "Saya bertugas mengisi jabatan strategis yang belum terisi di samping melakukan kegiatan operasional sehari-hari," tuturnya.
Yenni memastikan operasional perusahaan tidak akan terganggu dengan pencopotan kedua kepala Pertamina. Ia mengatakan semua sistem dan rencana kerja Pertamina sudah ditetapkan sebelumnya. "Saya kira masing-masing direksi juga sudah sangat paham apa yang harus dilakukan dan pesannya jelas, kita harus melakukan sustainability untuk 2017," ucapnya.
Masalah kepemimpinan menjadi pemicu pencopotan Dwi Soetjipto dan Ahmad Bambang sebagai Direktur Utama dan Wakil Direktur Utama Pertamina. Menurut Komisaris Utama Pertamina, Tanri Abeng, keduanya tidak bekerja sama dengan baik.
Yenni menjabat sebagai Direktur Energi Baru dan Terbarukan sejak 28 November 2014. Karier wanita berusia 52 tahun itu di Pertamina dimulai sejak 1991. Ia pernah dipercaya sebagai Direktur Utama PT Nusantara Gas Company Services di Osaka, Jepang.
Lulusan Sarjana Hukum dari Universitas Parahyangan 1988 ini juga pernah menjadi Direktur Utama PT Donggi-Senoro LNG dan Senior Vice President Gas and Power. Pada 2013-2014, Yenni menjabat Direktur Gas PT Pertamina.
VINDRY FLORENTIN