TEMPO.CO, Madiun - Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi meminta Akademi Perkeretaapian Indonesia (API) dan PT Industri Kereta Api (INKA) meningkatkan peluang kesempatan kerja maupun perbaikan kualitas produksi. "Saya minta (keduanya) bersinergi karena sama-sama di Madiun,’’ kata Budi di sela kunjungannya ke PT INKA, Kota Madiun, Jawa Timur, Jumat sore, 3 Februari 2017.
Budi berharap jumlah siswa API bisa menambah bertambah. Sejak dioperasionalkan tiga tahun lalu, jumlah siswa hanya mencapai 300 orang. Padahal bidang perkeretaapian mampu menyedot tenaga kerja lebih banyak. Apalagi pangsa pasar dari produk kereta api semakin luas. "PT INKA juga harus care dengan memberikan akses bagi taruna API praktek bekerja,’’ ujar Budi.
PT INKA saat ini sudah ambil bagian dalam perdagangan internasional sehingga membutuhkan lebih banyak sumber daya manusia. Hasil produksi perusahaan tersebut antara lain diekspor Bangladesh. "Teman-teman di PT INKA harus bekerja lebih keras agar selalu menang tender dan kualitasnya semakin baik. Kita bisa menjadi leader karena saingannya cuma Cina," kata Budi.
Budi juga meminta kepada direksi PT INKA untuk rajin mempromosikan produknya ke luar negeri. Langkah yang ditempuh bisa dengan melobi kedutaan negara asing. Selain itu, INKA tetap harus melakukan terobosan teknologi perkeretaapian.
Direktur Utama PT INKA, R. Agus H. Purnomo mengatakan pihaknya terus berupaya meningkatkan ekspor hasil produksinya. Saat ini, mereka tengah mengikuti tender pembuatan 250 kereta penumpang untuk Bangladesh dan 90 kereta untuk Srilanka. Adapun nilai kontraknya mencapai US $ 200 juta Dollar. "Kami berjuang agar bisa lolos menjadi pemenang. Kalau menang pembuatannya dijadwalkan Maret atau April nanti,’’ kata Agus.
NOFIKA DIAN NUGROHO