TEMPO.CO, Jakarta - Juru bicara Partai Demokrat, Rachland Nashidik, menyesalkan adanya unjuk rasa di rumah Ketua Umum Partai Susilo Bambang Yudhoyono. Ia pun mempertanyakan keterlambatan kepolisian yang gagal mencegah aksi tersebut. Sebab, kata Nashidik, informasi unjuk rasa sudah beredar di media sosial.
“Kami mempertanyakan apakah kelambanan aparat hukum dan kegagalannya mengambil tindakan preventif tersebut adalah buah dari inkompetensi atau kesengajaan?” ujar Nashidik melalui keterangan tertulis, Senin, 6 Januari 2017. Ia menuntut Kepala Kepolisian Jenderal Tito Karnavian memberi penjelasan.
Baca:
Mahasiswa Geruduk Rumah SBY, Istana: Tak Usah Dikhawatirkan
SBY Curhat Via Twitter: Dari Munir, Hoax, sampai 'Digeruduk'
Nashidik pun menduga ada aktor politik yang memanipulasi para mahasiswa demi kepentingan dan tujuan politik.
“Adalah fakta bahwa sebagian besar mahasiswa yang diajak berdemo tadi tidak mengetahui bahwa rumah yang mereka datangi adalah kediaman Presiden RI ke-6,” katanya.
Menurut dia, aksi unjuk rasa bisa dilakukan di kantor Dewan Pimpinan Pusat Partai Demokrat.
“Kami terbuka pada dialog dan mengakui unjuk rasa damai adalah hak konstitusional kita semua,” kata Nashidik.
Sebelumnya, rumah SBY yang berada di Jalan Mega Kuningan Timur VII, Jakarta Selatan, digeruduk ratusan orang yang hendak demonstrasi pada Senin siang, 6 Februari 2017. Diduga massa yang menggelar demonstrasi tak memberi pemberitahuan kepada polisi.
Nashidik menduga pelaku demo adalah mahasiswa yang melakukan pertemuan di Cibubur. Kepala Staf Kepresidenan Teten Masduki dan Antasari Azhar hadir memberi pengarahan. Namun Teten membantah tuduhan yang menyatakan pemerintah telah mengirim demonstran untuk menggeruduk.
SBY pun mengeluhkan aksi tersebut lewat serangkaian cuitan di Twitter. Ia berkata rumahnya digeruduk demonstran yang tidak memberikan pemberitahuan terlebih dahulu kepada kepolisian. Menurut SBY, demo tersebut seharusnya tidak boleh terjadi lantaran rumahnya adalah rumah pribadi.
ARKHELAUS W. | ISTMAN MP
Baca juga: Soal Penyadapan, Petrus Nilai SBY Lecehkan BIN dan Polri