TEMPO.CO, Jakarta - Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI) atau Indonesia Eximbank memprioritaskan kinerja 2017 pada penyaluran komoditas unggulan pemerintah.
Direktur Pelaksana III Indonesia Eximbank Raharjo Adisusanto mengatakan, secara makro ekonomi, Indonesia menunjukkan kondisi perekonomian yang relatif kuat di tengah ekonomi global yang cenderung melambat. Faktor pendukung penguatan ekonomi, antara lain kembali naiknya harga-harga komoditas serta reformasi iklim investasi yang berjalan cepat.
"Strategi yang kami gulirkan (untuk) proyeksi kinerja 2017, kami ingin fokus ke peningkatan beberapa sektor dan penyaluran komoditas unggulan pemerintah serta penetrasi di pasar ekspor nontradisional," kata Raharjo dalam acara Investor Gathering di Hotel Ritz Carlton, SCBD, Jakarta Selatan, Selasa, 7 Februari 2017.
Di samping itu, Eximbank akan mengembangkan usaha kecil dan menengah (UKM) ekspor, bersinergi dengan kementerian dan lembaga terkait. "Kami juga akan mendorong dan mengembangkan UKM dan pembiayaan atas penugasan khusus kepada BUMN strategis yang sudah bekerja sama dengan kami," tuturnya.
Baca: Kredit Infrastruktur BNI Tahun Lalu Rp 86,3 Triliun
Untuk mendukung peran strategis, khususnya penyediaan pembiayaan ekspor, LPEI mencari pendanaan melalui penerbitan surat berharga, pinjaman, termasuk pinjaman dari pemerintah, hibah, dan penempatan dana oleh Bank Indonesia. Adapun pada Desember 2016, Eximbank mengeluarkan surat obligasi untuk kinerja 2017. "Saat ini, kami menyelesaikan book building obligasi dengan target pendanaan Rp 3 triliun. Ini terjadi oversubscribe hingga mencapai Rp 5,2 triliun," ucap Raharjo.
Selain itu, secara keseluruhan, untuk mendukung penyaluran pembiayaan ekspor pada 2017, LPEI berencana menerbitkan surat berharga sebesar Rp 14 triliun dan equivalent US$ 500 juta dalam bentuk valuta asing di samping perolehan pinjaman valas ataupun rupiah.
Baca: BI Laporkan Persepsi 4.600 Rumah Tangga Membaik
Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI) atau Indonesia Eximbank merupakan lembaga yang secara khusus dibentuk pemerintah melalui Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2009. Sebagai agen pemerintah, LPEI didirikan dengan tujuan untuk mendukung program ekspor nasional melalui pembiayaan ekspor nasional dalam bentuk pembiayaan, penjaminan, dan asuransi.
Plt Direktur Eksekutif Eximbank, Susiwijono Moegiarso, menambahkan, dalam tujuh tahun, dari 2009 hingga 2016, pertumbuhan aset Eximbank meningkat 37,22 persen dan pertumbuhan pembiayaan 42,23 persen per tahun. Pada 2016, total aset mencapai Rp 99,01 triliun, naik 16,51 persen dari 2015, Rp 84,97 triliun. Adapun untuk pembiayaan yang telah disalurkan mencapai Rp 88,48 triliun, naik 18,2 persen dari 2015, yakni Rp 74,83 triliun.
Eximbank memperkirakan pembiayaan akan terus meningkat mencapai Rp 102,6 triliun pada 2017, dengan kisaran 10 persen dari total pembiayaan disalurkan untuk sektor UKM berorientasi ekspor. Bentuk dukungan kepada eksportir juga diberikan dalam bentuk penjaminan dan asuransi ekspor, di mana pada 2016 masing-masing mencapai outstanding Rp 8,13 triliun dan Rp 9,43 triliun.
DESTRIANITA