TEMPO.CO, Surabaya - PT Bank Mandiri (Persero) Tbk menarget peningkatan pertumbuhan nasabah produk prioritas. Sebab, potensinya sangat besar untuk menambah dana pihak ketiga (DPK).
Direktur Utama Bank Mandiri Kartika Wirjoatmodjo dalam keterangan pers di Surabaya, mengatakan jumlah nasabah prioritas Bank Mandiri pada akhir Desember 2016 telah mencapai lebih dari 48.000 nasabah.
Baca: Raup Dana Repatriasi Rp 5 Triliun, Ini Target Bank Mandiri
Jumlah itu, dengan total dana kelolaan atau "Fund Under Management" (FUM) sebesar Rp 180,5 triliun atau bertumbuh 17 persen dari akhir tahun sebelumnya.
"Target pertumbuhan angka pastinya belum bisa diungkapkan, namun lebih tinggi dari angka pertumbuhan tahun 2016 yang mencapai 17 persen," kata Kartika, Selasa 7 Februari 2017.
Sementara untuk Jawa Timur, Bank Mandiri saat ini telah memiliki sebanyak 19.376 nasabah prioritas dengan total dana kelolaan Rp 13,910 miliar.
Upaya untuk meningkatkan jumlah nasabah tersebut, kata Kartika, dengan melakukan berbagai upaya. Seperti inovasi pengembangan produk perbankan dan program promosi untuk memperkuat loyalitas dan kepercayaan nasabah prioritas.
Kartika menyebutkan potensi ekonomi pada tahun 2017 cukup optimistis, dan diprediksi tumbuh lebih tinggi dibanding 2016, karena adanya program amnesti pajak yang memberikan kontribusi yang besar pada perbankan. "Amnesti Pajak kini masih berjalan hingga akhir Maret 2017 mendatang."
Simak: Pemerintah Putar Otak Cari Pembiayaan LRT
Kepala Kanwil Bank Mandiri Agus Haryoto Wibowo mengatakan sejak periode pertama dan kedua amnesti pajak, Bank Mandiri telah menghimpun dana repatriasi senilai Rp 23 triliun hingga 31 Desember 2016 atau batas akhir periode ke dua program pengampunan (amnesti) pajak.
Dari nilai itu, posisi dana repatriasi ditempatkan dalam bentuk beberapa produk perbankan Mandiri, seperti tabungan dan deposito yang mencapai 53 persen. Sisanya ditempatkan dalam produk keuangan lainnya seperti bonds,sukuk, reksadana dan produk asuransi.
"Karena itu, kami terus berinovasi dalam pengembangan produk perbankan dan program promosi guna memperkuat loyalitas dan kepercayaan nasabah prioritas," ucap Kartika.