Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Sering Curhat di Twitter, SBY Dianggap Seperti Anak Kecil  

image-gnews
Ketum Partai Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono alias SBY berpidato pada Dies Natalis 15 Tahun Partai Demokrat dan Pembukaan Rampimnas 2017 di Jakarta, 7 Februari 2017. ANTARA/Akbar Nugroho Gumay
Ketum Partai Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono alias SBY berpidato pada Dies Natalis 15 Tahun Partai Demokrat dan Pembukaan Rampimnas 2017 di Jakarta, 7 Februari 2017. ANTARA/Akbar Nugroho Gumay
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Koordinator Nasional Jaringan Duta Joko Widodo, Joanes Joko, menilai sikap mantan Presiden Indonesia ke-6, Susilo Bambang Yudhoyono alias SBY, bak anak kecil yang sedang mencari perhatian. Sebab, akhir-akhir ini, SBY serba emosional dan sensitif.

"Tampaknya sikap ini merupakan manifestasi salah satu strategi pertarungan politik pilkada DKI Jakarta, Strategi Politik Terzalimi," kata Joanes dalam siaran pers, Rabu, 8 Februari 2017.

Baca: SBY: Jangan Ada Islamofobia dan Kristenofobia di Indonesia

Menurut Joanes, strategi yang dilakukan SBY dan pendukungnya ini terkesan mencari perhatian. Bahkan cenderung mendelegitimasi pemerintahan Presiden Joko Widodo yang sedang fokus bekerja.

Joanes berpendapat, respons SBY terhadap berbagai serangan yang ditujukan kepadanya berbeda sekali dengan yang apa dilakukan Jokowi. Misalnya, kala Jokowi disadap saat masih menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta, ia tak emosional.

Selain itu, kata Joanes, juga soal demo yang dilakukan sekelompok massa di rumah orang tua Jokowi di Solo. "Apa reaksi Presiden Jokowi? Dia  tidak  menanggapi dengan emosional, apalagi  bercurhat ria dengan  'memelas' di sosial media," ujarnya. "Dia, lebih-lebih, tidak pernah  mengerahkan kekuasaannya untuk menanggapi demo tersebut."

Baca: Merasa Kerap Dirisak, SBY Dukung Pemerintah Tertibkan Medsos

Menurut Joanes, tak ada yang menzalimi SBY. Namun yang terjadi adalah orang-orang di sekitar SBY yang menariknya menjadi sosok partisan dan bukan negarawan yang bijak.

Joanes mengatakan Duta Joko Widodo akan mendukung dan menaruh hormat besar jika SBY berkenan mencurahkan sumbangsih dengan membantu Jokowi memberikan solusi. Di antaranya soal mangkraknya berbagai proyek yang terjadi di masa pemerintahan SBY, seperti proyek Hambalang, 34 proyek pembangkit listrik, pembangunan rel kereta api, dan kasus Bank Century. Selain itu, pembunuhan Munir yang hampir selama pemerintahan SBY tidak bisa diungkap secara terbuka.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

"Bangsa ini tidak akan besar kalau para mantan pemimpinnya tidak berjiwa besar dan negarawan," kata Joanes. Duta Joko Widodo menyarankan agar SBY sebaiknya mencontoh jejak dan teladan B.J. Habibie. Menurut Joanes, Presiden Indonesia ke-3 itu telah menjadi seorang pandita bijaksana.

Baca: Ajak Kader Pilih Agus, SBY Nyanyikan Lagu Ahmad Dhani  

SBY beberapa kali mengeluh lewat akun resmi Twitternya, @SBYudhoyono. Senin, 6 Februari 2017, SBY menulis via Twitter soal rumahnya yang 'digeruduk' massa.

"Saudara-saudaraku yg mencintai hukum & keadilan, saat ini rumah saya di Kuningan "digrudug" ratusan orang. Mereka berteriak-teriak. *SBY*," cuit SBY sekitar pukul 15.05 WIB, Senin, 6 Februari..

Selain soal kedatangan orang di depan rumahnya, SBY menuliskan kekecewaannya karena merasa tidak mendapatkan keadilan di negaranya sendiri. "Kecuali negara sudah berubah, Undang-Undang tak bolehkan unjuk rasa di rumah pribadi. Polisi juga tidak memberi tahu saya. *SBY*," tulis SBY.

Keluhan SBY via Twitter bukan kali pertama. Pada Oktober tahun lalu, Presiden Indonesia keenam itu juga mengeluh melalui Twitter. Ketika itu, muncul wacana SBY menyimpan dokumen asli Tim Pencari Fakta kasus kematian aktivis hak asasi manusia Munir.

MAYA AYU PUSPITASARI

Simak juga:
Penjelasan Pejabat BIN Soal Netralitas dalam Pilkada
Buntut Napi Sukamiskin Pelesiran, Menteri Yasonna Janjikan Ini

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Kronologi Perempuan Hampir Diculik Sopir Grab, Sempat Alami Kekerasan, Diancam dan Diperas

19 jam lalu

Ilustrasi penculikan di mobil. Shutterstock
Kronologi Perempuan Hampir Diculik Sopir Grab, Sempat Alami Kekerasan, Diancam dan Diperas

Ramai di media sosial unggahan cerita korban yang diduga mengalami tindakan kekerasan oleh sopir GrabCar. Bagaimana kronologinya?


Kalah dari AHY, Ini Jejak Pendidikan dan Karier Moeldoko Alumnus FISIP UI

10 Agustus 2023

Moeldoko menyambut kedatangan redaksi Tempo.co di Kantor Staf Presiden. (Foto: TEMPO/Dimas Prasetyo)
Kalah dari AHY, Ini Jejak Pendidikan dan Karier Moeldoko Alumnus FISIP UI

rekam jejak karier dan pendidikan Moeldoko yang selalu kalah melawan kubu AHY soal pengajuan gugatan kepengurusan Partai Demokrat


Heboh Threads, 5 Hal Ancaman Hukum Twitter kepada Meta

9 Juli 2023

Ilustrasi Meta Threads dan logo aplikasi Twitter. REUTERS/Dado Ruvic
Heboh Threads, 5 Hal Ancaman Hukum Twitter kepada Meta

Twitter sebagai pemain lama dalam perpesanan mengancam akan menuntut Meta, terkait perilisan aplikasi Threads.


Anwar Hafid Raih Gelar Doktor, Tawarkan Integrasi Nilai Religius dan Kearifan Lokal

13 April 2023

Anwar Hafid Raih Gelar Doktor, Tawarkan Integrasi Nilai Religius dan Kearifan Lokal

Agama tidak hanya hadir sebagai ritualitas pada individu, akan tetapi memiliki dampak yang jauh lebih luas


Twitter Akan Luncurkan Koin Mirip Gift TikTok, Seperti Apa?

21 Januari 2023

Ilustrasi Twitter.  REUTERS/Dado Ruvic
Twitter Akan Luncurkan Koin Mirip Gift TikTok, Seperti Apa?

Twitter bakal luncurkan koin dengan berbagai awards seperti Gold, Rose, Crown, Gem, Hilarious, Helpful, Super Like, hingga Bravo.


Sejarah Pembangunan Jembatan Suramadu, Jembatan Terpanjang di Indonesia

16 Januari 2023

Penumpang kapal Kirana VII melihat arsitektur Jembatan Suramadu di Surabaya, Jawa Timur, Rabu, 8 Juni 2022. Jembatan Suramadu merupakan jembatan terpanjang di Indonesia saat ini. TEMPO / Hilman Fathurrahman W
Sejarah Pembangunan Jembatan Suramadu, Jembatan Terpanjang di Indonesia

Selain salah satu ikon Jawa Timur, Jembatan Suramadu juga menyambungkan hidup antara dua pulau. Simak sejarah singkat berdirinya jembatan tersebut.


Pemilik Akun Twitter Kini Bisa Lihat Jumlah Penayangan Tweet Seperti di YouTube, Caranya?

23 Desember 2022

Ilustrasi Twitter Foto Shutterstock
Pemilik Akun Twitter Kini Bisa Lihat Jumlah Penayangan Tweet Seperti di YouTube, Caranya?

Fitur baru Twitter soal jumlah penayangan dapat dilihat di paling kiri bersama Retweet, Quote Tweets, dan Like.


3 Minggu Berdiam di Studionya, SBY Hasilkan 17 Lukisan

11 Oktober 2022

Susilo Bambang Yudhoyono atau SBY. Foto: Instagram Ani Yudhoyono.
3 Minggu Berdiam di Studionya, SBY Hasilkan 17 Lukisan

SBY mengungkapkan dengan melukis dapat mendatangkan kedamaian dalam hatinya sekaligus berharap dapat mengobati rasa rindu.


Suciwati Gugat Kebungkaman Jokowi dan Partai Politik dalam Kasus Munir dan Pelanggaran HAM

22 September 2022

Istri almarhum Munir, Suciwati, memberikan keterangan terkait dengan 14 tahun terbunuhnya Munir di Jakarta, Jumat, 7 September 2018. Suciwati dan sejumlah pegiat HAM mendesak Presiden dan Kapolri segera mengungkap konspirasi pembunuhan tokoh HAM itu. ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay
Suciwati Gugat Kebungkaman Jokowi dan Partai Politik dalam Kasus Munir dan Pelanggaran HAM

Mengapa Suciwati kecewa cara penyelesaikan kasus pembunuhan Munir dan pelanggaran HAM berat lain di era Jokowi?


Wanita Arab Saudi Dihukum 34 Tahun Penjara Gara-gara Cuitan di Twitter

18 Agustus 2022

Logo Twitter.[REUTERS]
Wanita Arab Saudi Dihukum 34 Tahun Penjara Gara-gara Cuitan di Twitter

Arab Saudi menjatuhkan hukuman 34 tahun penjara kepada seorang perempuan karena kicauannya di Twitter.