TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Ekonom PT Bank Mandiri Tbk (Persero) Anton Gunawan mengatakan investasi swasta perlu ditingkatkan. Apabila pemerintah tidak menggenjot investasi, khususnya di sektor swasta, pemerintah akan kekurangan daya dorong pertumbuhan ekonomi.
Apalagi, menurut Anton, saat ini terdapat berbagai kendala, baik dari sisi pembiayaan maupun pajak. "Di sisi lain, dengan kondisi global yang agak menekan menyusul naiknya suku bunga global, agak lebih berat untuk mengharapkan stimulus melalui kebijakan suku bunga yang turun," kata Anton saat ditemui seusai acara Mandiri Investment Forum 2017 di Hotel Fairmont, Senayan, Jakarta Pusat, Rabu, 8 Februari 2017.
Baca Juga:
Saat ini, pemerintah memang berfokus terhadap investasi di sektor infrastruktur. Namun, menurut Anton, ada sektor lain yang memiliki potensi sebagai tujuan investasi, di antaranya sektor kesehatan, baik farmasi, rumah sakit, maupun asuransi kesehatan. "Selain itu, sektor pariwisata dan industri kreatif. Itu potensinya lumayan besar," ujarnya.
Anton menilai, terdapat beberapa alasan kenapa sektor kesehatan dapat meningkat ke depannya. "Dengan adanya BPJS, mau tak mau membuat berbagai macam jasa kesehatan dan permintaan terhadap obat-obatan dibutuhkan. Farmasi merupakan sektor yang cukup lumayan pertumbuhannya," katanya.
Peluang pertumbuhan sektor kesehatan pun, menurut Anton, cukup besar. Saat ini, peran sektor kesehatan terhadap pertumbuhan ekonomi memang masih relatif kecil, hanya 2,8 persen dari produk domestik bruto (PDB). "Tapi di ASEAN bisa mencapai 4,6 persen. Jumlah penduduk yang banyak pasti butuh kesehatan dan obat-obatan,” ucapnya.
Asuransi kesehatan, Anton menilai, juga lebih penting dan dibutuhkan banyak orang. Asuransi, menurut dia, dapat menjembatani masyarakat sehingga mereka tidak harus mengeluarkan dana dalam jumlah besar secara mendadak ketika sakit. "Jadi ini mulai diarahkan untuk lebih berkembang. Potensinya cukup besar di sana," ujarnya.
ANGELINA ANJAR SAWITRI