TEMPO.CO, Jakarta - PT Bank DBS Indonesia mengumumkan keberhasilannya membukukan kenaikan pendapatan sepanjang 2016 sebesar 62 persen dibanding tahun sebelumnya. Direktur Consumer Banking Group Bank DBS Indonesia Wawan Salum mengatakan kenaikan pendapatan didukung peningkatan jumlah nasabah yang mencapai 17 persen hingga Desember 2016 dari Desember 2015.
“Kami tumbuh sekitar 62 persen itu pertumbuhan yang sangat spektakuler," ucap Wawan pada acara Business Updates-Consumer Banking, Bank DBS Indonesia di Jakarta, Kamis, 9 Februari 2017.
Baca: BI Puas Moodys Naikkan Peringkat Indonesia
Pada Desember 2016, Bank DBS Indonesia membukukan pendapatan bunga bersih sebesar Rp 2,68 triliun dan laba operasional Rp 832 miliar. Perseroan mencatatkan nilai aset sebesar Rp 66,6 triliun, liabilitas Rp 58,4 triliun, dan ekuitas Rp 8,13 triliun per Desember 2016. Laba bersih tahun berjalan pada 2016 sebesar Rp 689,5 miliar.
Wawan menjelaskan, bisnis wealth management juga mencatat kenaikan signifikan sebanyak 44 persen, yaitu dari Rp 9,1 triliun pada 2015 menjadi Rp 13,1 triliun di akhir 2016. Menurut dia, bisnis consumer banking tahun lalu pun diperkuat pendapatan dana pihak ketiga yang mencapai Rp 17,2 triliun atau tumbuh 16 persen dibanding tahun sebelumnya.
“Kami juga berhasil meningkatkan akuisisi nasabah secara online. Untuk produk kredit tanpa agunan dan layanan priority banking DBS treasures masing-masing 141 persen dan 100 persen secara tahunan,” tuturnya.
Baca: Bank Mandiri Optimistis Kredit Tumbuh 13 Persen Tahun Ini
Wawan mengatakan kinerja yang tumbuh sepanjang 2016 pada bisnis consumer banking terjadi di tengah perekonomian yang menantang. "Tahun ini, agenda besar kami adalah mengembangkan produk perbankan digital (digital banking)," ucap Wawan.
TONGAM SINAMBELA | ABDUL MALIK