TEMPO.CO, Bandung - Merasa sendirian saat hari wisuda nanti, Aurora Wibrianne, 23 tahun, membuat pengumuman menarik di media sosial. Mahasiswi program studi Destinasi Pariwisata di Sekolah Tinggi Pariwisata Bandung tersebut membutuhkan pria pendamping yang bertugas membantunya selama sehari pada 13 Maret 2017.
“Alasan utama karena enggak mau repot. Motivasi kuatnya karena sendiri enggak ada keluarga dan teman,” katanya, Kamis, 9 Februari 2017.
Saat hari wisuda itu, kata Aurora, orang tuanya tidak bisa datang dari Sulawesi karena harus bekerja. Rekan seangkatan juga tidak bisa hadir karena sulit cuti pada hari kerja tersebut. Menurut dia, rekan seangkatannya telah wisuda semua tahun lalu, sementara ia telat mendaftar.
Asisten pribadi itu diperkirakannya akan mulai bekerja mulai pukul 6 pagi hingga 6 sore. Pagi sampai siang menemaninya saat acara wisuda, kemudian ketika acara di rumah dari siang hingga sore. Aurora menyediakan upah untuk tugas asisten itu, seperti membawakan barang dan memotretnya.
Aurora mengaku tidak mungkin memilih perempuan untuk membantunya dengan berbagai tugas. Lelaki berusia 20-35 tahun disyaratkannya karena itu rentang umur produktif, dan biasanya siap menerima pekerjaan secara profesional.
“Ada yang salah paham dan gagal fokus dikiranya mencari pendamping hidup,” kata gadis yang berasal dari Rantepao, Sulawesi Selatan, itu.
Jika pelamar lewat media sosial belum ada yang sesuai dengan kebutuhannya, Aurora berniat mencari sendiri calon asistennya ke biro jasa pekerja paruh waktu.
ANWAR SISWADI