TEMPO.CO, Amman - Jet tempur Rusia tanpa sengaja membunuh tiga tentara Turki ketika membombardir posisi Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) di Suriah, Kamis, 9 Februari 2017.
"Saat operasi tempur terhadap posisi ISIS di Suriah, jet perang Rusia menghantam sebuah gedung yang digunakan sebagai markas oleh unit militer Turki," ujar angkatan bersenjata Turki dalam sebuah penyataan. "Akibat serangan bom tersebut, tiga serdadu Turki tewas dan sebelas lain mengalami luka-luka."
Atas insiden itu, kata Kremlin, Presiden Rusia Vladimir Putin menelepon rekannya, Recep Tayyip Erdogan, seraya mengucapkan belasungkawa terhadap para korban dan mengutuk kesalahan koordinasi antara Moskow dan Ankara.
Selain Rusia dan Turki, kekuatan asing yang terlibat dalam perang saudara di Suriah selama enam tahun ini adalah Hizbullah Libanon dukungan Iran.
Rusia adalah sekutu kunci Presiden Suriah Bashar al-Assad. Sementara itu, Turki mendukung oposisi yang menentangnya.
Pada 2015, Turki menembak jatuh pesawat tempur Rusia karena dianggap melintasi batas wilayah udara Turki, meskipun ditolak Moskow.
Sejak kembali berhubungan baik, Rusia dan Turki sepakat bekerja sama melakukan koordinasi militer guna menghabisi ISIS di Suriah.
SMH | CHOIRUL AMINUDDIN