TEMPO.CO, Jakarta – Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi Eko Sandjojo menggelar pertemuan dengan para kepala desa se-Kabupaten Flores Timur. Eko meminta para kepala desa berinovasi dalam mengatasi hambatan pembangunan yang ada sehingga kemajuan desa tidak berhenti.
“Memang Flores Timur keadaannya masih susah. Tapi itu jangan dijadikan hambatan. Dibutuhkan pahlawan seperti bapak-bapak untuk mengolah dan menggali potensi di daerah masing-masing,” ujar Eko di Kantor Bupati Flores Timur, seperti dikutip dari keterangan resminya, Minggu, 12 Februari 2017.
Baca Juga: Menteri Desa: Ada Dana Desa, Ekonomi Desa Tumbuh 12 Persen
Eko juga mengajak para kepala desa membangun embung air di desanya. Menurut Eko, pembangunan embung akan menjawab permasalahan air bersih yang dihadapi di Flores Timur. Pembuatan embung, kata Eko, bisa dialokasikan dari dana desa sekitar Rp 200-500 juta.
Dengan pembangunan embung tersebut, menurut Eko, produktivitas hasil tani dapat meningkat. Dari rata-rata 1,4 kali panen, dengan adanya embung, dapat menjadi tiga kali panen. “Dalam pengerjaannya, masyarakat bisa dibantu oleh TNI AD supaya di sini tidak kesulitan air lagi,” tuturnya.
Para kepala desa, kata Eko, juga harus menentukan produk unggulan dari desanya. Hal itu diperlukan agar komoditas yang diproduksi bisa fokus. Dengan demikian, dia berujar, komoditas tersebut akan menghasilkan skala yang lebih besar dan sarana pascapanen pun akan masuk.
”Dana yang masuk ke desa bisa mencapai Rp 560 triliun. Itu berasal dari 19 kementerian dan lembaga. Selain itu, dana desa setiap tahunnya terus meningkat. Dampaknya, pertumbuhan ekonomi di desa-desa bisa mencapai di atas 20 persen,” kata Eko menjelaskan.
Simak: BI: Izin Ekspor Freeport Pengaruhi Pertumbuhan Ekonomi Papua
Bupati Flores Timur Emanuel Kara mengapresiasi adanya dana desa dari pemerintah pusat tersebut. Menurut dia, dana desa telah membangkitkan kehidupan di desa-desa. Pada 2016, kata dia, kabupaten yang dipimpinnya mendapatkan Rp 136 miliar yang dibagikan ke 229 desa.
”Dana desa 2015-2016 cukup baik kemajuannya di tiap desa. Tahun ini ada kemungkinan infrastruktur desa sudah bagus. Selanjutnya untuk pengembangan ekonomi. Kendalanya, kapasitas sumber daya manusia masih rendah. Kami akan terus dampingi,” ujar Emanuel.
ANGELINA ANJAR SAWITRI