TEMPO.CO, Bandung - Pelatih Kepala Persiba Balikpapan, Timo Scheunemann mengatakan kekalahan timnya 3-1 dari Persib Bandung dalam laga lanjutan babak penyisihan grup C, Piala Presiden 2017, lantaran kelengahan pemainnya dalam mengantisipasi serangan balik Persib.
Timo menekankan, kalau saja skuad berjulukan Beruang Madu tidak mendapat hukuman penalti dari wasit pemimpin laga Aprisman Aranda, dan tidak lengah saat Persib melakukan serangan balik, niscaya anak asuhnya bisa menahan imbang Persib.
"Kekalahan yang berat buat kita juga menyakitkan. Anak-anak sudah bermain bagus. Tekanan yang dilakukan pemain sudah bagus tapi sayangnya tidak terus selama 90 menit," ujar Timo seusai laga.
Baca: Tekuk Persiba, Persib Puncaki Klasemen Grup C Piala Presiden
Menurut Timo, penalti yang didapatkan Maung Bandung--julukan Persib-- seharusnya tidak diberikan oleh wasit. Menurut dia, wasit Aprisman yang memimpin laga kemungkinan tak melihat kejadian di kotak pinalti itu dengan jelas karena penerangan yang kurang. Persib mendapat tendnagan pinalti setelah bek Persiba, Dedimar Ferreira menyentuh bola dengan tangan di kotak penalti .
"Kalau soal penalti mungkin wasit agak gelap karena mainnya malam hari jadi gak bisa membedakan mana tangan mana kaki. Tapi saya tidak mau mengomentari itu mungkin itu urusan manajemen," katanya.
Baca juga: Sempat Tertinggal, Persela Kalahkan PSM Makassar 2-1
Dia juga menilai anak asuhnya belum bisa menjalankan skema bermain menekan selama 90 menit. Namun, Timo mengaku cukup puas dengan penampilan anak asuhnya dalam laga ini.
"Masih butuh waktu. Gambarannya ketika saat lawan Persela kita main jelek tapi hasil maksimal, sementara sekarang kita bermain bagus tapi hasil kurang maksimal," ujar dia.
Berita Lainnya: PSM Ditekuk Persela 2-1, Rene Alberts: Hasil Ini Tak Penting
AMINUDIN A.S.