TEMPO.CO, Purwakarta - Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi mendesak PT Jasa Marga membuka pintu gerbang darurat tol Purbaleunyi di Kilometer 99+600 Sawit untuk mengurangi beban Jembatan Ciganea dan Cisomang yang sudah memprihatinkan.
"Kalau dilihat kasat mata, lapisan aspal pada dua jembatan tersebut sudah mengelupas. Konstruksinya juga jika dilewati truk besar dan bus terasa bergoyang," kata Dedi kepada awak media di rumah dinasnya, Senin, 13 Pebruari 2017.
Jika terus dipaksakan dilalui truk gajah dan bus selepas gerbang tol Jatiluhur/Ciganea, ucap Dedi, dua jembatan yang berada di jalan arteri Purwakarta-Bandung tersebut dikhawatirkan ambles, bahkan ambruk. Dampaknya, arus lalu-lintas di Purwakarta akan lumpuh. "Masyarakat kami jelas sangat dirugikan," ujar Dedi.
Lihat : Antrean Panjang Kendaraan Imbas Perbaikan Jembatan Cisomang
Menurut Dedi, jika pihak Jasa Marga mau membuka pintu gerbang darurat Sawit khusus buat kendaraan truk besar dan bus, itu justru mengurangi beban Jembatan Cisomang di Kilometer 100 Jalan Tol Purbaleunyi. "Menurut kami, itu solusi terbaik," tuturnya.
Dedi mengatakan pihaknya kini sedang menyiapkan proyek simpang susun di Kilometer 99 sebagai solusi mengatasi kemacetan dan kedaruratan lalu lintas di rute arteri Purwakarta-Bandung dan kebalikannya. Jika simpang susun itu selesai pada akhir tahun ini, gerbang darurat Sawit bisa ditutup lagi.
Simak pula : Diperiksa Polda Jabar, Rizieq Syihab Bawa Tesis Merah Marun
Adapun pihak Jasa Marga berkukuh pada pendiriannya untuk tidak membuka gerbang tol darurat tersebut. "Kami tidak merencanakan gerbang tersebut dibuka," ujar APV Corporate Corporation PT Jasa Marga Persero Dwimawan Heru. Menurut dia, gerbang darurat tersebut disiapkan sebagai upaya manajemen risiko dan untuk kepentingan tanggap darurat, tidak untuk kepentingan lain.
Gara-gara Jembatan Cisomang di Km 100 Jalan Tol Purbaleunyi mengalami pergeseran medio Desember 2016, semua kendaraan truk rute Jakarta-Bandung diwajibkan keluar lewat gerbang tol Jatiluhur/Ciganea kemudian menyusuri jalan arteri Cigabea-Sukatani-Padalarang-Bandung.
Namun, setelah dua bulan berlangsung, kebijakan tersebut kini mulai membawa dampak negatif karena menimbulkan kerusakan pada Jembatan Ciganea dan Cisomang.
NANANG SUTISNA