TEMPO.CO, Jakarta - Istana Kepresidenan merespons cuitan mantan Presiden Susilo Bambang Yudhyono di Twitter soal pemberian grasi ke Antasari Azhar oleh Presiden Joko Widodo yang disebut berbau politis. Juru bicara Istana Kepresidenan, Johan Budi Sapto Pribowo, membantah cuitan tersebut.
"Pemberian grasi itu sudah berdasarkan pada peraturan perundang-undangan dan masukan Mahkamah Agung," ujar Johan Budi setelah mengikuti rapat terbatas bersama Presiden Joko Widodo, Selasa, 14 Februari 2017.
Sebagaimana tertulis di Twitter beberapa saat lalu, SBY menyebut grasi Antasari bermotif politik dan memiliki misi untuk menyerang atau mendiskreditkannya. Sebab, di hari yang sama, Antasari menyebut SBY sebagai otak di balik kriminalisasinya untuk kasus pembunuhan Nasrudin Zulkarnaen.
Baca: Twit SBY Kaitkan Antasari dengan Grasi dari Jokowi
Johan melanjutkan pernyataannya dengan mengatakan grasi dari Presiden Joko Widodo juga tidak berkaitan dengan pernyataan Antasari hari ini. Oleh karenanya, ia berharap publik tidak menganggap pernyataan Antasari hari ini merupakan hasil dari pertemuannya dengan Presiden Joko Widodo beberapa hari lalu.
"Lagi pula, apa yang disampaikan Pak Antasari hari ini kan bukan yang pertama kalinya. Sejak dulu, ia sudah merasa diperlakukan tidak fair. Itu urusan Pak Antasari, jangan bawa-bawa Istana Kepresidenan," ujar Johan Budi menegaskan.
Dimintai keterangan secara terpisah, Sekretaris Kabinet Pramono Anung enggan memberikan tanggapan. "No comment."
ISTMAN M.P.
Simak pula: Antasari Sebut Hari Tanoe Utusan SBY, Amir Syamsudin: Itu Fitnah Kotor