TEMPO.CO, Amsterdam – Pewarta foto AP, Burhan Ozbilici, berhasil memenangkan juara utama World Press Photo 2017, untuk rangkaian foto pembunuhan Duta Besar Rusia bagi Turki, Andrei Karlov.
Pada 19 Desember lalu, fotografer Turki tersebut menghadiri sebuah konferensi pers di sebuah galeri seni di Ankara.
Kehadirannya hanya sebuah kebetulan, karena ia sedang dalam perjalanan pulang dari kantor.
Baca: Pembunuh Dubes Rusia Dimakamkan Tanpa Nisan
Acara itu kemudian berubah menjadi tragedi ketika Andrei Karlov yang sedang menyampaikan pidato, dibunuh oleh seorang polisi Turki bernama Mevlut Mert Aydintas.
Ozbilici dinilai memiliki ketenangan, keberanian dan keterampilan untuk mengambil foto yang berhasil memenangkan penghargaan World Press Photo of the Year.
Ini adalah ketiga kalinya gambar tentang pembunuhan menjadi juara utama. Yang paling terkenal adalah pembunuhan seorang tersangka Vietkong, difoto oleh Eddie Adams pada 1968.
"Ini adalah keputusan yang sangat sulit, tapi pada akhirnya kami merasa bahwa gambar itu benar-benar berbicara tentang kebencian di zaman kita dan melambangkan definisi dari World press Photo of the Year," kata Mary F. Calvert, seorang fotografer dan anggota juri, seperti dilansir Sputnik News pada 13 Februari 2017.
Namun salah satu juri, Stuart Franklin, mengatakan bahwa pemilihan foto berjudul "An Assassination in Turkey" itu sebagai pemenang justru akan mengundang kontroversi.
Sebab menurut Franklin, foto ini tentang terorisme dimana pelakunya ingin terkenal, “Dengan menjadikannya sebagai pemenang, maka acara ini telah mendukung aksi teror.”
Foto Ozbilici menang setelah mengalahkan lebih dari 80 ribu foto oleh lebih dari 5.000 fotografer dari seluruh dunia.
The World Press Photo adalah organisasi non-profit yang berbasis di Belanda, yang terkenal untuk kompetisi tahunan foto terbaik.
SPUTNIK NEWS | GUARDIAN | AL JAZEERA | YON DEMA
