TEMPO.CO, Bandung - Gempa tektonik bermagnitudo 4,0 mengguncang Kota Sukabumi, Jawa Barat, Rabu, 15 Februari 2017, pukuk 04.47 WIB. Gempa terasa kuat yang dirasakan warga tersebut diduga berasal dari aktivitas sesar Cimandiri.
Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mencatat episenter atau sumber gempa terletak pada koordinat 6,90 lintang selatan dan 106,82 bujur timur. “Tepatnya pada jarak 12 kilometer arah barat laut Kota Sukabumi, dari kedalaman 10 kilometer,” kata Kepala Bidang Informasi Gempabumi dan Peringatan Dini Tsunami BMKG Daryono lewat keterangan tertulis yang diterima Tempo, Rabu, 15 Februari 2017.
Baca: Sukabumi Gempa 5,2 SR, Goncangan Terasa Sampai Bandung
Menurut Daryono, gempa yang tergolong dangkal berdasarkan kedalaman lokasi sumbernya itu akibat aktivitas sesar aktif. “Dugaan sementara zona sesar Cimandiri yang menjadi pembangkit gempa ini,” ujar Daryono.
Guncangan cukup kuat dirasakan di Kota Sukabumi dan sekitarnya seperti Cisaat, Cipurut, Karangtengah, Cijangkar, Cireundeuy, dan Cienggang. Skala intensitas gempanya level II versi BMKG atau III-IV MMI. “Kondisi geologi daerah itu menjadi faktor yang memperkuat guncangan gempa” ucap Daryono.
Bidang Mitigasi Gempa Bumi dan Tsunami Badan Geologi menyebutkan, daerah terdampak gempa disusun oleh endapan kuarter berupa endapan aluvial pantai, endapan aluvial sungai, endapan rombakan gunung api, dan batuan sedimen tersier yang sebagian telah mengalami pelapukan.
Baca juga: Gempa Sukabumi Akibat Aktivitas Sistem Sesar Cimandiri
Batuan sedimen berumur tersier yang mengalami pelapukan dan endapan kuarter pada umumnya bersifat urai, lepas, belum kompak (unconsolidated), dan memperkuat efek guncangan gempa.
ANWAR SISWADI