TEMPO.CO, Jakarta - Voxpol Center Research & Consulting mengumumkan hasil penghitungan cepat suara pemilihan kepala daerah DKI Jakarta. Hingga pukul 18.00, data yang masuk adalah sebanyak 98,75 persen suara.
Hasil hitung cepat itu menunjukkan pasangan calon Gubernur DKI Jakarta nomor dua, Basuki Tjahaja Purnama - Djarot Syaiful Hidayat, mendapatkan suara terbanyak. Dengan angka mencapai 42,94 persen, pasangan inkumben ini lebih unggul dari dua pasang penantangnya.
Baca juga: Terkait Quick Count, KPU Minta Masyarakat Tunggu Real Count
Pasangan nomor 3, Anies Baswedan - Sandiaga Uno berada di urutan kedua dengan suara sebanyak 40,21 persen. Sedang pasangan nomor 1, Agus Harimurti Yudhoyono - Sylviana Murni tertinggal jauh dengan suara hanya mencapai 16,86 persen.
Dari hasil penghitungan cepat itu diketahui pasangan Basuki-Djarot unggul di basis Jakarta Barat dan Jakarta Utara. Untuk pasangan Anies-Sandiaga, unggul di Jakarta Pusat, Jakarta Selatan, dan Jakarta Timur. Sedang Agus-Sylvi tidak unggul di mana-mana.
Lihat hasil Quick Count Pilkada DKI: https://quickcount.tempo.co/
Direktur Eksekutif Voxpol Center Research & Consulting Pangi Syarwi Chaniago mengatakan ada 400 relawan yang disebar di lima kota untuk melaporkan hasil akhir penghitungan suara. Mayoritas relawan berasal dari kalangan mahasiswa. "Kami pastikan satu relawan satu TPS karena ini quick count," kata dia di Hotel Four Seasons, Jakarta Selatan, Rabu, 15 Februari 2017.
Dengan menggunakan metode random sampling, relawan diacak berdasarkan nomor tempat pemilihan suara. "Misalnya kami ambil cluster samplenya itu 100 dibagi 10. Artinya ada 10 kan. Kalau ada TPS 1 sampai 100 berarti kami ambil 1, 21, tambah 10 tambah 10," ujar dia.
Margin error yang digunakan dalam penghitungan cepat ini adalah sebesar 1 persen. Para relawan yang berada di lapangan melapor dengan sistem web sehingga bisa meminimalisir kebohongan.
Simak juga: Unggul Hitung Cepat, Ahok: Kita Pantas Bersyukur
"Semua ngisi pakai smartphone sehingga mereka bisa selfie dan mengirim foto mereka ketika sudah di TPS. Mereka juga foto kembali hasil total akhir. Karena untuk mengurangi kebohongan," ujar Pangi.
Pangi menuturkan lembaganya ketat dalam mengendalikan mutu dan kontrol. Salah satu caranya adalah dengan memastikan semua nomor relawan teregistrasi dalam sistem. "Jadi kalau ada nomor asing masuk untuk lapor tidak akan bisa," katanya. Selain itu, kata Pangi, pendanaan Voxpol berasal dari iuran lembaga.
MAYA AYU PUSPITASARI