TEMPO.CO, Jakarta - Otoritas Jasa Keuangan mencatat, perkembangan aset kelolaan Badan Penyelenggara Jaminan Sosial pada 2016 meningkat. Berdasarkan data OJK per Desember 2016, aset BPJS, baik BPJS Kesehatan maupun BPJS Ketenagakerjaan, tumbuh 24,13 persen atau Rp 289,98 triliun dari Rp 233,61 triliun pada 2015.
Baca : Penipu Berkedok Investasi Divonis 2,5 Tahun Penjara
"BPJS Kesehatan telah melayani 171,9 juta rakyat melalui program jaminan kesehatan nasional (JKN)," kata Kepala Eksekutif Pengawas Industri Keuangan Non Bank OJK Firdaus Djaelani dalam sosialisasi peraturan lembaga penjamin di Hotel DoubleTree, Cikini, Jakarta Pusat, Kamis, 16 Februari 2017.
Untuk BPJS Ketenagakerjaan, menurut Firdaus, telah melindungi 22,6 juta peserta dalam Program Kecelakaan Kerja dan Program Jaminan Kematian. "Untuk program Jaminan Hari Tua dan Program Jaminan Pensiun masing-masing mencapai 13,7 juta peserta dan 9,1 juta peserta," ujar Firdaus menambahkan.
Baca : OJK Rekomendasikan 1.250 Nelayan Terima Asuransi
Deputi Komisioner Pengawas IKNB I OJK Edy Setiadi berujar, untuk BPJS Kesehatan, total aset pada Desember mencapai Rp 12,49 triliun atau turun 1,08 persen dibanding November yang mencapai Rp 12,62 triliun. Adapun total aset pada Oktober Rp 12,63 triliun, September Rp 12,67 triliun, Agustus Rp 12,55 triliun, dan Juli Rp 12,44 triliun.
Pada Desember 2016, pendapatan operasional BPJS Kesehatan dari program JKN mencapai Rp 3,64 triliun atau meningkat 9,25 persen dibanding November yang mencapai Rp 3,33 triliun. Adapun pendapatan dari program JKN pada Oktober Rp 3,02 triliun, September Rp 2,82 triliun, Agustus Rp 2,41 triliun, dan Juli Rp 2,08 triliun.
Meskipun begitu, beban operasional BPJS Kesehatan meningkat. Pada Desember 2016, beban operasional mencapai Rp 3,44 triliun atau naik 17,49 persen dibanding November yang mencapai Rp 2,93 triliun. Adapun beban operasional pada Oktober Rp 2,60 triliun, September Rp 2,31 triliun, Agustus Rp 1,96 triliun, dan Juli Rp 1,67 triliun.
Untuk hasil investasi BPJS Kesehatan, menurut data OJK, mencapai Rp 763,88 miliar per Desember 2016 atau meningkat 8,5 persen dibanding November yang mencapai Rp 704,06 miliar. Adapun hasil investasi pada Oktober Rp 671,31 miliar, September Rp 612,68 miliar, Agustus Rp 561,40 miliar, dan Juli Rp 497,80 miliar.
ANGELINA ANJAR SAWITRI