TEMPO.CO, Jakarta - Gubernur Bank Indonesia Agus Martowardojo menyatakan akan terus memperhatikan perkembangan ekonomi Amerika Serikat. Saat ini, menurut Agus, AS sudah mencapai tingkat inflasi yang sesuai dengan proyeksi mereka, yakni 2 persen. Malahan, inflasi AS sudah melebihi 2 persen.
Baca : Bank Indonesia Pertahankan Suku Bunga 4,75 Persen
"Kami juga menyimak perkembangan ketenagakerjaan di mana perkembangan menunjukkan kondisi yang baik," kata Agus dalam konferensi persnya usai Rapat Dewan Gubernur di Kompleks BI, Jakarta, Kamis, 16 Februari 2017.
Agus berujar, BI juga akan mewaspadai kenaikan suku bunga bank sentral AS atau Fed Fund Rate (FFR) yang diperkirakan terjadi pada Maret. "Sehingga akan terjadi kenaikan FFR tiga kali selama satu tahun dan bukan dua kali. Tapi kami masih merasa bahwa FFR akan naik dua kali," ujarnya.
Baca : Ekspor Membaik, BI: Perbaikan Ekonomi Berlanjut di 2017
Bila FFR meningkat, menurut Agus, BI akan melihat kebijakan fiskal yang diterapkan oleh AS. "Apakah akan jauh lebih agresif sehingga perlu pembiayaan yang besar? Bagaimana juga kebijakan moneternya? Karena akan ada rencana relaksasi regulasi terkait sistem keuangan," tuturnya.
Kebijakan-kebijakan yang akan diambil oleh AS, Agus menilai, dapat berdampak terhadap stabilitas sistem keuangan dunia dan juga Indonesia. "Sejauh ini, dari kajian kami, ekonomi Indonesia dalam keadaan terjaga, stabilitas terjaga, dan ada kecenderungan pertumbuhan ekonomi membaik," katanya.
Pada 2016, pertumbuhan ekonomi mencapai 5,02 persen. Inflasi di awal tahun meningkat, yakni 0,97 persen. Namun, Agus optimistis tingkat inflasi akan sesuai target BI, yakni 4 plus minus 1 persen. "Neraca pembayaran juga mencapai US$ 12,1 miliar, jauh lebih baik dari 2015 yang minus US$ 1,1 miliar."
Transaksi berjalan, menurut Agus, juga mencatatkan kinerja yang positif. Sepanjang 2016, defisit transaksi berjalan berada di bawah 1,8 persen dari produk domestik bruto (PDB). "Kalau pemerintah komit untuk terus melakukan reformasi struktural, kita dalam kondisi siap jika FFR dinaikkan," ujarnya.
ANGELINA ANJAR SAWITRI