Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Pertumbuhan Ekonomi Harus Didukung Penguatan Infrastruktur

image-gnews
Presiden Joko Widodo memberi sambutan dalam pertemuan awal tahun dengan para pelaku industri jasa keuangan di Istana Negara, Jakarta, 13 Januari 2017. Seperti pertemuan tahun-tahun sebelumnya, Presiden Jokowi secara konsisten mengingatkan kepada kalangan pelaku industri jasa keuangan tentang komitmen pemerintah di bidang perbankan, ekonomi, dan pembangunan infrastruktur. TEMPO/Subekti
Presiden Joko Widodo memberi sambutan dalam pertemuan awal tahun dengan para pelaku industri jasa keuangan di Istana Negara, Jakarta, 13 Januari 2017. Seperti pertemuan tahun-tahun sebelumnya, Presiden Jokowi secara konsisten mengingatkan kepada kalangan pelaku industri jasa keuangan tentang komitmen pemerintah di bidang perbankan, ekonomi, dan pembangunan infrastruktur. TEMPO/Subekti
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Bank Indonesia memperkirakan pertumbuhan ekonomi Indonesia akan meningkat lebih baik lagi di tahun-tahun mendatang, seiring akan berakhirnya bonus demografi yang akan berakhir di 2030-2035. Untuk itu, mau tak mau pertumbuhan ekonomi harus dipacu lebih tinggi lagi karena kelebihan jumlah penduduk jika tak diimbangi dengan lapangan kerja yang luas akan menyebabkan pengangguran.

Direktur Kebijakan Ekonomi dan Moneter Bank Indonesia Yoga Affandi menuturkan, untuk mencapai pertumbuhan ekonomi yang lebih tinggi memerlukan sustainabilitas atau berkelanjutan, agar tercipta fondasi yang kuat dan tidak turun drastis di tahun-tahun berikutnya. “Kita tidak menginginkan periode di mana kita tumbuh lebih tinggi kemudian turun. Oleh karena itu bukan hal yang ekonomis seperti yang selama ini dalam track,” kata Yoga Affandi dalam acara Pelatihan Wartawan Ekonomi Bank Indonesia di Crowne Hotel Bandung, Sabtu, 18 Februari 2017.

Baca Juga:Dongkrak Pertumbuhan Ekonomi, Pemerintah Genjot Industri

Yoga menambahkan pendorong pertumbuhan ekonomi bisa meningkat salah satunya berasal dari reformasi struktural yang dicanangkan pemerintah. Salah satunya paket kebijakan yang sampai saat ini berjumlah 14 kebijakan, yang akan mereformasi dan memberikan fondasi yang kuat bagi pembangunan kedepannya.

“Kalau infrastruktur lebih-lebih, maka yang menjadi barometer nasional, misalnya proyek MRT sudah jadi, dan berbagai sistem pembayaran lebih efisien, maka itu akan mendorong ekonomi lebih tinggi. Itu akan berjalan ke depannya,” tuturnya.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Yoga mencontohkan negara Filipina. Berkat Presiden Benigno Simeon "Noynoy" Cojuangco Aquino III, pertumbuhan ekonomi negara itu lebih tinggi berada di kisaran 7 persen. Itu terjadi karena sisi struktur negara tersebut yang kuat, salah satunya transaksi ekonomi dalam neraca perdagangan mereka yang mengalami surplus. “Selain itu mereka memiliki remitansi yang cukup besar, sekitar US$ 20 miliar setahun. Itu yang menyebabkan transaksi berjalan mereka surplus. Itu yang menyebabkan ekonomi mereka suprlus dan ini yang belum ada di indonesia,” ucap Yoga.

Simak: Jumlah Investor Baru di Pasar Modal RI Naik 23,47 Persen 

Yoga menambahkan, sebelum terjadi krisis ekonomi 1998, pertumbuhan ekonomi Indonesia bisa tumbuh di atas 7-8 persen. Hal itu salah satunya berasal dari net ekspor yang tinggi. “Kita menginginkan hal itu ke depan. Dengan basis manufaktur yang cukup kuat, dengan konsumsi kelas menengah yang cukup kuat, harusnya kita memiliki pertumbuhan ekonomi yang cukup tinggi,” ucapnya.

DESTRIANITA

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Uang Beredar di Indonesia Mencapai Rp 8.888,4 Triliun per Maret 2024

3 jam lalu

Ilustrasi Uang Rupiah. ANTARA FOTO/Adeng Bustomi
Uang Beredar di Indonesia Mencapai Rp 8.888,4 Triliun per Maret 2024

BI mengungkapkan uang beredar dalam arti luas pada Maret 2024 tumbuh 7,2 persen yoy hingga mencapai Rp 8.888,4 triliun.


Alipay Beroperasi di Indonesia? BI: Belum Ada Pengajuan Formal

4 jam lalu

Alipay Wallet. REUTERS
Alipay Beroperasi di Indonesia? BI: Belum Ada Pengajuan Formal

Para pemohon termasuk perwakilan Ant Group sebagai pemilik aplikasi pembayaran Alipay bisa datang ke kantor BI untuk meminta pre-consultative meeting.


Rupiah Diprediksi Stabil, Pasar Respons Positif Kenaikan BI Rate

7 jam lalu

Karyawan menunjukkan uang pecahan 100 dolar Amerika di penukaran mata uang asing di Jakarta, Selasa 16 April 2024, Nilai tukar rupiah tercatat melemah hingga menembus level Rp16.200 per dolar Amerika Serikat (AS) setelah libur Lebaran 2024. Kepala Departemen Pengelolaan Moneter dan Aset Sekuritas Bank Indonesia (BI) Edi Susianto menyampaikan bahwa pelemahan nilai tukar rupiah terjadi seiring dengan adanya sejumlah perkembangan global saat libur Lebaran. TEMPO/Tony Hartawan
Rupiah Diprediksi Stabil, Pasar Respons Positif Kenaikan BI Rate

Rupiah bergerak stabil seiring pasar respons positif kenaikan BI Rate.


Tingginya Suku Bunga the Fed dan Geopolitik Timur Tengah, Biang Pelemahan Rupiah

18 jam lalu

Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo bersama jajaran Deputi Bank Indonesia saat menyampaikan Hasil Rapat Dewan Gubernur Bulanan Bulan Februari 2024 di Gedung Bank Indonesia, Jakarta, Rabu 21 Februari 2024. Perry Warjiyo mengatakan keputusan mempertahankan BI-Rate pada level 6,00 persen tetap konsisten dengan fokus kebijakan moneter yang pro-stability. TEMPO/Tony Hartawan
Tingginya Suku Bunga the Fed dan Geopolitik Timur Tengah, Biang Pelemahan Rupiah

Gubernur BI Perry Warjiyo menyebut pelemahan rupiah dipengaruhi oleh arah kebijakan moneter AS yang masih mempertahankan suku bunga tinggi.


Gubernur BI Prediksi Suku Bunga The Fed Turun per Desember 2024: Bisa Mundur ke 2025

19 jam lalu

Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo saat mengumumkan hasil Rapat Dewan Gubernur (RDG) BI di gedung BI, Jakarta, Kamis, 19 Oktober 2023.  Suku bunga Deposit Facility juga naik menjadi 5,25 persen, dan suku bunga Lending Facility menjadi 6,75 persen. Tempo/Tony Hartawan
Gubernur BI Prediksi Suku Bunga The Fed Turun per Desember 2024: Bisa Mundur ke 2025

Gubernur Bank Indonesia atau BI Perry Warjiyo membeberkan asumsi arah penurunan suku bunga acuan The Fed atau Fed Fund Rate (FFR).


Bank Indonesia: Pertumbuhan Ekonomi Berdaya di Tengah Gejolak Global

23 jam lalu

Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo bersama jajaran Deputi Bank Indonesia saat menyampaikan Hasil Rapat Dewan Gubernur Bulanan Bulan Februari 2024 di Gedung Bank Indonesia, Jakarta, Rabu 21 Februari 2024. Perry Warjiyo mengatakan keputusan mempertahankan BI-Rate pada level 6,00 persen tetap konsisten dengan fokus kebijakan moneter yang pro-stability. TEMPO/Tony Hartawan
Bank Indonesia: Pertumbuhan Ekonomi Berdaya di Tengah Gejolak Global

Bank Indonesia prediksi pertumbuhan ekonomi dalam kisaran 4,7 hingga 5,5 persen. Masih berdaya di tengah gejolak global.


Rupiah Menguat di 16.155 per USD, karena Respons Prabowo Presiden Terpilih atau Kenaikan Suku Bunga Acuan BI?

1 hari lalu

Petugas money changer menghitung mata uang dolar. Rupiah semakin tertekan terhadap nilai tukar dolar Amerika Serikat, di level Rp14.060 per Dolar AS. Jakarta, 25 Agustus 2015. TEMPO/Subekti
Rupiah Menguat di 16.155 per USD, karena Respons Prabowo Presiden Terpilih atau Kenaikan Suku Bunga Acuan BI?

Nilai tukar rupiah ditutup menguat 65 poin ke level Rp 16.155 per dolar AS hari dalam perdagangan ini.


Pasar Keuangan Global Kian Tak Pasti, BI Perkuat Bauran Kebijakan Moneter

1 hari lalu

Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo saat menyampaikan Hasil Rapat Dewan Gubernur Bulanan Bulan Februari 2024 di Gedung Bank Indonesia, Jakarta, Rabu 21 Februari 2024. Perry Warjiyo mengatakan keputusan mempertahankan BI-Rate pada level 6,00% tetap konsisten dengan fokus kebijakan moneter yang pro-stability. TEMPO/Tony Hartawan
Pasar Keuangan Global Kian Tak Pasti, BI Perkuat Bauran Kebijakan Moneter

BI memperkuat bauran kebijakan moneter untuk menjaga stabilitas dan mendukung pertumbuhan ekonomi di tengah ketidakpastian global.


BI Naikkan Suku Bunga Acuan Jadi 6,25 Persen, Perry Warjiyo: Untuk Perkuat Stabilitas Rupiah

1 hari lalu

Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo saat menyampaikan Hasil Rapat Dewan Gubernur Bulanan Bulan Februari 2024 di Gedung Bank Indonesia, Jakarta, Rabu 21 Februari 2024. Perry Warjiyo mengatakan keputusan mempertahankan BI-Rate pada level 6,00 persen tetap konsisten dengan fokus kebijakan moneter yang pro-stability. TEMPO/Tony Hartawan
BI Naikkan Suku Bunga Acuan Jadi 6,25 Persen, Perry Warjiyo: Untuk Perkuat Stabilitas Rupiah

BI akhirnya menaikkan suku bunga acuan atau BI Rate menjadi 6,25 persen. Apa alasan bank sentral?


Ekonom: Rupiah Hadapi Tekanan, BI Sebaiknya Tak Naikkan Suku Bunga Acuan

1 hari lalu

Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo bersama jajaran Deputi Bank Indonesia saat menyampaikan Hasil Rapat Dewan Gubernur Bulanan Bulan Februari 2024 di Gedung Bank Indonesia, Jakarta, Rabu 21 Februari 2024. Perry Warjiyo mengatakan keputusan mempertahankan BI-Rate pada level 6,00% tetap konsisten dengan fokus kebijakan moneter yang pro-stability. TEMPO/Tony Hartawan
Ekonom: Rupiah Hadapi Tekanan, BI Sebaiknya Tak Naikkan Suku Bunga Acuan

Rupiah saat ini sedang menghadapi tekanan mata uang yang sangat besar dan lonjakan arus keluar modal.