Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Lahan Terendam Banjir, Bawang Merah di Brebes Gagal Panen

image-gnews
Seorang petani membawa sejumlah bawang merah saat panen, di desa Pejagan, Brebes, Jawa Tengah, Minggu (29/12). Harga bawang merah saat ini  mengalami penurunan harga secara drastis Rp 8 ribu per kilogram dari Rp. 20ribu per kilogram.TEMPO/Imam Sukamto
Seorang petani membawa sejumlah bawang merah saat panen, di desa Pejagan, Brebes, Jawa Tengah, Minggu (29/12). Harga bawang merah saat ini mengalami penurunan harga secara drastis Rp 8 ribu per kilogram dari Rp. 20ribu per kilogram.TEMPO/Imam Sukamto
Iklan

TEMPO.CO, Brebes – Banjir yang melanda sejumlah wiayah di Kabupaten Brebes, Jawa Tengah, tak hanya menggenangi permukiman warga, namun juga lahan bawang merah seluas 1.200 hektare. Akibatnya, bawang merah yang sudah berumur sekitar 1,5 bulan itu gagal panen.

Ribuan hektare tanaman bawang merah yang terendam tersebut berada di lima kecamatan, yakni Kecamatan Brebes, Wanasari, Jatibarang, Bulakamba, dan Losari. Kerusakan paling parah berada di Kecamatan Wanasari yaitu seluas 250 hektare. “Sudah tidak bisa dipanen lagi,” kata Juwari, Ketua Asosiasi Bawang Merah Indonesia (ABMI), Senin, 20 Februari 2017.

Baca: Panen Bertepatan Musim Hujan, Harga Gabah di Kudus Anjlok

Juwari menjelaskan, jumlah luas lahan itu diketahui setelah pihak asosiasi melakukan sensus di setiap desa di lima kecamatan terdampak banjir. Akibat gagal panen tersebut, petani mengalami kerugian hingga Rp 84 miliar. "Kalau satu hektarenya menghabiskan modal sekitar Rp 70 juta, kalau dikalikan 1.200 hektare ya kerugiannya sekitar Rp 84 miliar," kata Juwari.

Pantauan Tempo di Desa Siasem, Kecamatan Wanasari, daun tanaman bawang merah tidak membentuk lagi. Padahal, biasanya tanaman yang sudah berusia 30-40 hari daunnya sudah setinggi sekitar 15-20 sentimeter dan berwarna hijau. “Bagaimana tidak rusak, wong sudah terendam selama empat hari empat malam,” kata Juwari.

Salah seorang petani di desa setempat, Taslam, 52 tahun, mengaku telah mengeluarkan modal sekitar Rp 70 juta untuk keperluan bibit dan pupuk. Namun harapannya akan sukses saat panen raya bulan ini pupus. “Kalau panen ya hasilnya bisa Rp 200 juta,” kata petani yang memiliki lahan seluas 1 hektare tersebut.

Simak: 20 Hektare Lahan Gambut di Rokan Hilir Terbakar

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Saat banjir, dia langsung datang ke sawah untuk melihat secara langsung. Saat itu, banjir sudah menggenangi sawah yang berada di sisi barat sungai pemali tersebut dengan tinggi sekitar 1,5 meter.

Sawahnya sebenarnya saat ini sudah sampai pemupukan yang ketiga dan tinggal menunggu panen. “Ini karena luapan sungai pemali. Bukan karena jebol seperti yang ada di Desa Terlangu (sisi timur sungai pemali),” kata Ketua kelompok Tani Suka Makmur itu.

Lihat: Suku Anak Dalam Nyanyikan Indonesia Raya, Khofifah Menangis

Kepala Dinas Pertanian Brebes Budihardjo menuturkan jumlah tanaman padi yang terendam mencapai 908 hektare. Persebarannya ada di lima kecamatan yakni Kecamatan Brebes, Wanasari, Jatibarang, Losari, Tanjung, dan Ketanggungan. “Yang paling parah di Brebes. Umurnya sekitar 1-1,5 bulan,” kata dia.

MUHAMMAD IRSYAM FAIZ

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Pengamat Pertanian Ragu Benih dari Cina Cocok di Indonesia

1 hari lalu

Sejumlah buruh tani menanam benih padi. TEMPO/Budi Purwanto
Pengamat Pertanian Ragu Benih dari Cina Cocok di Indonesia

Pengamat Pertanian Khudori meragukan sistem usaha tani dari Cina yang akan diterapkan di Indonesia.


Pupuk Subsidi Sudah Bisa Ditebus, Hanya di Kios Resmi

3 hari lalu

Seorang pekerja mengangkut pupuk urea bersubsidi dari Gudang Lini III Pupuk Kujang di Pasir Hayam, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat. (ISTIMEWA)
Pupuk Subsidi Sudah Bisa Ditebus, Hanya di Kios Resmi

PT Pupuk Indonesia mengumumkan pupuk subsidi sudah bisa ditebus di kios pupuk lengkap resmi wilayah masing-masing.


Kemendag Dorong Produk Pertanian Indonesia Masuk Pasar Australia, Manggis Paling Diminati

3 hari lalu

Seorang pembeli memilih buah Manggis yang dijajakan masyarakat di jalan nasional menuju Banda Aceh, di kawasan Meureudu, Kec. Simpang Tiga, Kab. Pidie, Aceh. Selasa (10/7). ANTARA/Rahmad
Kemendag Dorong Produk Pertanian Indonesia Masuk Pasar Australia, Manggis Paling Diminati

Kementerian Perdagangan (Kemendag) melalui Atase Perdagangan RI di Canberra berupaya mendorong para pelaku usaha produk pertanian Indonesia memasuki pasar Australia.


Erupsi Marapi Rusak Ribuan Hektare Lahan Pertanian

14 hari lalu

Warga melihat kondisi bangunan yang terseret banjir lahar dingin di Nagari Bukik Batabuah, Agam, Sumatera Barat, Sabtu, 6 April 2024. Data Nagari Bukik Batabuah menyebutkan  banjir lahar dingin  yang terjadi pada Jumat (5/4) itu menerjang 17 unit mobil dan sejumlah motor dan 40 rumah, tiga di antaranya rusak berat, serta areal pesawahan dan memutus sementara jalan alternatif mudik Pekanbaru - Padang.   ANTARA FOTO/Iggoy el Fitra
Erupsi Marapi Rusak Ribuan Hektare Lahan Pertanian

Erupsi Gunung Marapi di Sumatera Barat telah merusak hingga ribuan hektare lahan pertanian di sekitar wilayah tersebut.


Google Manfaatkan AI untuk Dukung Produktivitas Pertanian, Diklaim Sukses di India

26 hari lalu

Pemandangan sawah teras siring di Jatipurno Wonogiri. Maps.Google/Novi Ardianto
Google Manfaatkan AI untuk Dukung Produktivitas Pertanian, Diklaim Sukses di India

Google berupaya untuk mengimplementasikan teknologi Google AI AnthroKrishi ini untuk skala global, termasuk Indonesia.


Jokowi Resmikan Rehabilitasi Bendungan dan Irigasi Gumbasa, Nilainya Mencapai Rp 1,25 Triliun

28 hari lalu

Presiden RI Jokowi (tengah mimbar) didampingi Menteri Pertanian, Bupati Sigi dan Gubernur Sulawesi Tengah meresmikan rehabilitasi dan rekonstruksi Bendung D.I Gumbasa dengan membunyikan sirene secara bersama-sama. (ANTARA/Moh Salam)
Jokowi Resmikan Rehabilitasi Bendungan dan Irigasi Gumbasa, Nilainya Mencapai Rp 1,25 Triliun

Jokowi pada hari ini meresmikan bendungan dan daerah irigasi Gumbasa di Kabupaten Sigi, Sulteng yang telah direhabilitasi dan direkonstruksi.


Guru Besar Unpad Ajarkan Empat Metode Pemberantasan Gulma Tani, Mana yang Paling Efektif?

29 hari lalu

Petani memanen padi di Padangan, Bojonegoro, Jawa Timur, Kamis 7 Maret 2024. Sekitar 20 hektare lahan pertanian di kawasan itu terdampak banjir akibat tanggul waduk jebol. ANTARA FOTO/Muhammad Mada
Guru Besar Unpad Ajarkan Empat Metode Pemberantasan Gulma Tani, Mana yang Paling Efektif?

Guru Besar Unpad memaparkan sejumlah metode pemberantasan gulma di lahan tani. Pemakaian hebrisida efektif, namun berisiko.


Pemkab Kukar Gelontorkan 700 M untuk Perkuat Sektor Pertanian

37 hari lalu

Pemkab Kukar Gelontorkan 700 M untuk Perkuat Sektor Pertanian

Kukar merupakan daerah lumbung pangan bagi Provinsi Kalimantan Timur


Dedikasi Edi Damasnyah Bangkitkan Pertanian Kutai Kartanegara

40 hari lalu

Dedikasi Edi Damasnyah Bangkitkan Pertanian Kutai Kartanegara

Program pengairan dan alsintan berdampak pada pertumbuhan ekonomi di Kukar.


Gagal, Isu Pertanian dan Subsidi Perikanan Belum Disetujui WTO

50 hari lalu

Para pekerja membongkar muat ikan di Pelabuhan Muara Baru, Jakarta, Selasa, 23 Januari 2024. Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menargetkan nilai ekspor hasil perikanan di dalam negeri pada 2024 sebesar USD7,20 miliar atau setara Rp112,1 triliun. Angka tersebut naik signifikan dari realisasi ekspor produk perikanan hingga November 2023, di mana nilai sementara ada di kisaran USD5,6 miliar atau setara Rp87,25 triliun. TEMPO/Tony Hartawan
Gagal, Isu Pertanian dan Subsidi Perikanan Belum Disetujui WTO

Isu soal pertanian dan subsidi perikanan belum disetujui dalam KTM13 WTO di Abu Dhabi lalu. Meski demikian, sudah disetujui sekitar 80 member WTO.