Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Masyarakat Klaim Lahan di Kawasan Taman Nasional Bromo  

image-gnews
Warga Tengger beristirahat usai berladang menikmati pemandangan alam Taman Nasional Bromo Tengger Semeru di Lava View, Cemorolawang, Bromo, Jawa Timur, Jumat (3/8). TEMPO/Subekti
Warga Tengger beristirahat usai berladang menikmati pemandangan alam Taman Nasional Bromo Tengger Semeru di Lava View, Cemorolawang, Bromo, Jawa Timur, Jumat (3/8). TEMPO/Subekti
Iklan

TEMPO.CO, Malang - Sebanyak 12 warga sekitar kawasan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS) mengklaim kepemilikan lahan di dalam kawasan. Total, mereka mengaku memiliki sekitar 12 hektare lahan.

"Masyarakat yang mengklaim tersebar di Desa Taman Satriyan, Taman Sari, dan Duwet, Kabupaten Malang," ucap Kepala Balai Besar TNBTS Jhon Kenedie, Rabu malam, 23 Februari 2017.

Persoalan klaim lahan, ujar dia, menjadi masalah dalam upaya konservasi kawasan. "Sebagian akan kami pasangi pal batas. Kami melakukan pendekatan persuasif, tidak mengganggu aktivitas warga," tuturnya.

Baca juga: Pemburu Rusak Taman Nasional Bromo Tengger Semeru

Untuk itu, dilakukan penyelidikan dan koordinasi yang melibatkan kejaksaan, kepolisian, Badan Pertanahan Nasional, dan Komando Daerah Militer V Brawijaya. "Kalau tidak bisa persuasif, ya penegakan hukum," katanya.

Sementara itu, Sekretaris Direktorat Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistem Kementerian Kehutanan dan Lingkungan Hidup Harry Subagiadi mengakui, di sejumlah daerah, masyarakat lebih dulu tinggal di sebuah kawasan yang kemudian baru ditetapkan sebagai kawasan lindung.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Untuk itu, akan diteliti riwayatnya, apakah mereka masyarakat adat atau masyarakat yang menggunakan momentum untuk menguasai lahan. "Jika masyarakat adat, mereka diberi akses untuk mengelola. Sudah ada 13 masyarakat adat yang diberi akses mengelola lahan," ucapnya.

Kalau tak ada masyarakat adat dan hanya untuk menguasai lahan, akan dilakukan pendekatan hukum. Apalagi jika masyarakat tersebut tak memiliki bukti kepemilikan dan menguasai lahan secara ilegal.

Masyarakat, ujar dia, diberi akses di zona pemanfaatan. Mereka boleh memanfaatkan untuk mengambil madu, mengambil getah, dan melakukan aktivitas lain tanpa mengambil kayunya, termasuk bisa mengambil air untuk kebutuhan hidup.

EKO WIDIANTO

Simak:
Wali Kota Risma Bakal Datangkan 20 CEO Silicon Valley
Ini Dampak Tanah Longsor Putuskan Jalur Gorontalo Utara-Buol


Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Mahasiswa Hilang Ditemukan Meninggal di Pulau Sempu, Begini Profil Pulau di Kabupaten Malang Ini

31 Desember 2023

Pulau Sempu. dok. TEMPO/Jalil Hakim
Mahasiswa Hilang Ditemukan Meninggal di Pulau Sempu, Begini Profil Pulau di Kabupaten Malang Ini

Mahasiswa IPB University hilang kemudian ditemukan meninggal di Pulau Sempu, Kabupaten Malang. Di manakah tepatnya pulau ini?


Padang Rumput Bromo Kembali Hijau setelah Terbakar, Kunjungan Wisata Meningkat

16 Oktober 2023

 Suasana di Laut Pasir Tengger atau Laut Pasir Bromo pada Selasa, 19 Juli 2022. Di dalam Laut Pasir ini terdapat lima gunung dan padang rumput atau sabana. Salah satu yang terkenal adalah Bukit Teletubbies (Pusung Tumpeng). (TEMPO.CO/Abdi Purmono)
Padang Rumput Bromo Kembali Hijau setelah Terbakar, Kunjungan Wisata Meningkat

Kawasan Gunung Bromo terbakar akibat penggunaan suar dalam pemotretan prewedding awal September lalu.


Pariwisata Bromo Bergeliat, Hotel dan Restoran Mulai Belanja Bahan Makanan

25 September 2023

Kondisi padang rumput atau sabana di Lembah Watangan alias Bukit Teletubbies yang gosong kehitaman pada Kamis pagi, 21 September 2023. Bukit Teletubbies jadi tempat kejadian perkara terjadinya kebakaran hebat yang menghanguskan hampir semua hutan dan lahan di sekitar Gunung Bromo sepanjang 6-14 September 2023. TEMPO/Abdi Purmono
Pariwisata Bromo Bergeliat, Hotel dan Restoran Mulai Belanja Bahan Makanan

Terlihat ada peningkatan hunian kamar hotel sejak akses wisata Gunung Bromo dibuka mulai 19 September 2023.


Kebakaran Gunung Bromo Bikin Rugi Rp 5 Miliar Lebih

22 September 2023

Beginilah kondisi padang rumput dalam kawasan wisata Gunung Bromo yang terbakar pada Kamis, 21 September 2023. Di beberapa lokasi, area terbakar mulai tampak hijau kembali seturut bermunculannya tunas baru rerumputan dan semak. (TEMPO/Abdi Purmono)
Kebakaran Gunung Bromo Bikin Rugi Rp 5 Miliar Lebih

Kerugian kebakaran Gunung Bromo mencapai Rp 5 miliar, belum termasuk pemadaman dengan water bombing dan kerusakan pipa air ke permukiman.


Api Belum Padam, Akses Wisata Taman Nasional Bromo Tengger Semeru Ditutup dari Empat Kabupaten

11 September 2023

Foto udara kendaraan melintas di ruas jalan di kawasan Gunung Bromo, Lumajang, Jawa Timur, Sabtu 9 September 2023. Akibat kebakaran hutan dan lahan (karhutla) seluas 274 hektar yang terjadi di kawasan itu, Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (BB TNBTS) menutup total aktivitas wisata di Gunung Bromo. ANTARA FOTO/Muhammad Mada
Api Belum Padam, Akses Wisata Taman Nasional Bromo Tengger Semeru Ditutup dari Empat Kabupaten

Luas area savana yang terbakar di Taman Nasional Bromo Tengger Semeru disebut lebih dari 100 hektare dan kemungkinan bakal terus meluas.


50 Hektare Lebih Lahan Bukit Teletubbies Gunung Bromo Gosong, Ancaman ISPA Menyusul

9 September 2023

Bukit Teletubbies (Pusung Tumpeng) di kawasan wisata Gunung Bromo. (TEMPO.CO/Abdi Purmono)
50 Hektare Lebih Lahan Bukit Teletubbies Gunung Bromo Gosong, Ancaman ISPA Menyusul

Warga di sekitar Gunung Bromo mulai merasakan dampak sesak napas karena ISPA lantaran asap yang ditimbulkan kebakaran di Bukit Teletubbies.


Kebakaran di Bukit Teletubbies, Kawasan Wisata Gunung Bromo Ditutup Total

7 September 2023

Sejumlah mobil Jeep melintas di kawasan Bukit Teletubbies di Gunung Bromo, Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur, (26-12-2013). Tempo/Fardi Bestari
Kebakaran di Bukit Teletubbies, Kawasan Wisata Gunung Bromo Ditutup Total

Dalam sepekan, akses ke kawasan wisata Gunung Bromo telah beberapa kali dibuka-tutup akibat kebakaran hutan dan lahan.


Wisata Gunung Bromo dari Pasuruan Dibuka Kembali setelah Kebakaran Hutan

6 September 2023

Wisatawan menikmati pemandangan Gunung Bromo dari penanjakan satu di Probolinggo, Jawa Timur, 19 Mei 2017. Target kunjungan wisatawan mancanegara 2019 sebesar 20 juta orang. ANTARA/Zabur Karuru
Wisata Gunung Bromo dari Pasuruan Dibuka Kembali setelah Kebakaran Hutan

Pembukaan akses wisata Bromo itu dilakukan usai kebakaran di kawasan Perum Perhutani dan TNBTS dipadamkan.


Kegiatan Wisata Bromo dari Arah Malang Ditutup Sementara akibat Kebakaran

2 September 2023

Api membakar semak dan pepohonan di Tebing Jantur dalam area Resor Pengelolaan Taman Nasional (RPTN) Tengger Laut Pasir pada Jumat siang, 1 September 2023. (TEMPO/Abdi Purmono)
Kegiatan Wisata Bromo dari Arah Malang Ditutup Sementara akibat Kebakaran

Hampir seluruh tebing kaldera atau laut pasir Gunung Bromo gosong akibat terbakar.


400 Hektare Lebih Hutan dan Lahan Gunung Semeru Diperkirakan Terbakar

19 Agustus 2023

Lebih dari 400 hektare hutan dan lahan dalam kawasan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS) terbakar sejak Kamis siang, 17 Agustus 2023. Hingga sekarang upaya pemadaman terus dilakukan. Istimewa
400 Hektare Lebih Hutan dan Lahan Gunung Semeru Diperkirakan Terbakar

Titik kebakaran hutan dan lahan diduga terkonsentrasi di Oro-oro Ombo.