TEMPO.CO, San Francisco – Demi kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI), Apple telah menekan prinsip kerahasiaannya dengan resmi bergabung dalam “Partnership on AI” pada akhir Januari silam. Satu kursi Apple di dewan Partnership diisi oleh Kepala Pengembangan Lanjutan untuk Siri, Tom Gruber. Aliansi industri teknologi ini bertujuan agar kecerdasan buatan memberikan manfaat untuk manusia dan masyarakat serta memastikan AI tidak menjadi musuh bagi kemanusiaan.
Pengumuman partisipasi Apple cukup penting, mengingat reputasi perusahaan itu sebagai organisasi yang penuh rahasia. Sebenarnya Apple telah terlibat dan berkolaborasi dengan Partnership sebelum organisasi itu dibentuk pada September 2016. Menurut Eric Horvitz, Direktur Riset Microsoft, “keterlambatan” Apple bergabung terjadi karena perusahaan yang berbasis di Cupertino, California, itu saat itu sedang menyiapkan peluncuran iOS 10 dan iPhone 7. “Kami selalu memperlakukan Apple sebagai anggota pendiri.”
Partnership on AI berupaya mengatasi sejumlah area kritis di sektor perawatan kesehatan (health care) dan transportasi. Organisasi nonprofit ini juga akan berupaya mengembangkan standar di seputar kolaborasi manusia dan mesin. Mereka juga akan menjawab pertanyaan seperti kapan seharusnya mobil swakemudi menyerahkan kendali kepada pengemudi.
Organisasi nirlaba itu beranggotakan Microsoft, Amazon, Google, Facebook, IBM, dan DeepMind, perusahaan AI Inggris yang dimiliki Google. Di luar perusahaan besar, terdapat sejumlah anggota tambahan dari American Civil Liberties Union, OpenAI, MacArthur Foundation, Peterson Institute of International Economics, Arizona State University dan University of California, Berkeley. Mereka telah mengadakan pertemuan dewan di San Francisco pada 3 Februari 2017.
STRAIT TIMES | TECHNEWSWORLD| HOTMA SIREGAR
Baca Juga:
Jokowi Terpingkal-pingkal, Apa Isi Pidato Ketua Umum Hanura?
Blackstar David Bowie Menangkan Album Terbaik Brit Award