TEMPO.CO, Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok meresmikan Ruang Publik Terpadu Ramah Anak (RPTRA) Kalijodo, Rabu 22 Fabruari 2017. Ahok heran karena tidak melihat pedagang kaki lima. Wali Kota Jakarta Utara Wahyu Haryadi dan Wali Kota Jakarta Barat Anas Effendi pun kena semprot.
"Ini mau bohongin saya, tahu enggak?" kata Ahok menegur dua wali kota itu. Ahok merasa dibohongi karena tahu saban hari ada banyak pedagang kaki lima (PKL) yang berjualan. "Saya sudah tahu, banyak PKL yang jualan di sini. Tapi hari ini diumpetin semua, karena takut saya datang. Saya tahu itu," kata Ahok.
Baca: RPTRA Kalijodo Diresmikan Ahok, Begini Fasilitasnya
Menurut Ahok, mestinya pedagang kaki lima bisa tetap berjualan di sekitar RPTRA. Ahok meminta kepada Anas dan Wahyu untuk mendata pedagang, sekakigus dibuatkan akun rekening Bank DKI. Ahok juga meminta para pedagang kaki lima didaftarkan ke Badan Pengawas Obat dan Makanan untuk menjamin keamanan dan mutu makanan yang dijualnya. "Yang (makanannya) enggak aman, kami usir. Karena kami tidak ingin jadi kanker."
Berbicara soal kanker, Ahok juga menyampaikan rencananya membangun rumah sakit khusus kanker yang memiliki 2.026 unit ranjang. Bahkan, dia berujar, bagi penderita kanker stadium 4 yang miskin akan disediakan apartemen untuk tinggal. Mendengar hal itu, semua pengunjung bersorak dan Ahok langsung menimpali keheranan. "Aku bingung, kok pada seneng? Emang mau kena kanker? Mau pakai tuh apartemen?" katanya berkelakar.
Baca: Ahok Puas Melihat RPTRA, Eks Lokasisasi Kalijodo
Dalam peresmian RPTRA dan RTH Kalijodo, Ahok turut didampingi Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri. Selain itu, tampak hadir sejumlah pejabat seperti Duta Besar Singapura Anil Kumar dan ketua Dewan Pertimbangan Presiden Sri Adiningsih. Hadir juga perwakilan dari perusahaan Sinar Mas Land sebagai perusahaan pemberi Corporate Social Responsibility yang membangun taman ini.
FRISKI RIANA