TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati meminta Kementerian Perdagangan menurunkan laju inflasi. Sri Mulyani menjanjikan anggaran yang lebih besar jika Kementerian Perdagangan berhasil.
Sri Mulyani mengatakan Kementerian Perdagangan berperan penting dalam menjaga harga dan kebutuhan bahan pokok. "Volatile food menjadi salah satu faktor penentuan inflasi," kata Sri Mulyani di Hotel Borobudur, Jakarta, Rabu, 22 Februari 2017.
Baca: Inflasi 2016 Terendah Sejak 2010 | perbankan_keuangan | tempo.co
Menurut dia, penurunan inflasi akan secara otomatis menurunkan suku bunga. Kondisi tersebut menguntungkan pemerintah karena beban utang bisa berkurang. Salah satunya karena bunga surat utang yang harus dibayar pemerintah menurun.
"Jika biaya utang kita turun, mungkin anggaran di Kementerian Perdagangan bisa naik," kata Sri Mulyani. Ia mengatakan sengaja menjanjikan hal itu agar Kementerian Perdagangan lebih semangat mencari cara menurunkan inflasi.
Baca: Menurut BI, Ini Penyebab Inflasi Tahunan 2016 Rendah
Sri Mulyani mengatakan tingkat inflasi Indonesia masih terjaga. Inflasi tercatat sebesar 3,02 persen atau terendah selama 10 tahun terakhir. Namun ia menilai pemerintah tetap perlu hati-hati karena rendahnya inflasi bukan berarti ekonomi dalam kondisi baik.
Menurut dia, tingkat inflasi global saat ini memang cenderung rendah. Banyak negara yang menerapkan suku bunga rendah, bahkan minus untuk menggerakkan ekonomi.
"Kecuali di Zimbabwe dan Venezuela yang inflasinya bisa puluhan, bahkan ratusan persen," kata Sri Mulyani. Tingginya inflasi di negara tersebut salah satunya disebabkan produksi uang yang berlebihan. Akibatnya, harga barang bisa berubah drastis dari pagi hingga malam. Sri mengatakan inflasi di sana bisa mencapai 100 persen per jam.
VINDRY FLORENTIN