TEMPO.CO, Nusa Dua - Menteri Koordinator Maritim Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan kajian dari Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) mengenai proyek reklamasi Teluk Jakarta hampir rampung. Dia pun berjanji membuka kajian tersebut agar masyarakat mengetahui hasilnya.
”Kami nanti buka studinya. Saya lihat dari aspek teknis, itu (reklamasi) harus dilakukan. Kalau kita tidak percaya lagi sama orang-orang pintar itu, percaya sama siapa?” kata Luhut di sela World Ocean Summit 2017 di Sofitel, Nusa Dua, Bali, Kamis, 23 Februari 2017.
Baca Juga: LSM Minta Kajian Komite Reklamasi Teluk Jakarta Dibuka
Luhut meminta agar kajian tersebut segera diselesaikan dalam waktu dekat ini. “Kalau ada yang perlu diperbaiki dari apa yang ada karena tidak sesuai, ya, diperbaiki,” tuturnya. Saat ditanya apakah kajian itu akan rampung pada Maret mendatang, Luhut mengiakan. “Ya bisa saja. Kita lihat,” ujarnya.
Menurut Luhut, kajian mengenai reklamasi Teluk Jakarta sudah lama dilakukan, yakni oleh Port of Rotterdam, perusahaan asal Belanda. Dalam studi itu, apabila reklamasi tak dilakukan, permukaan tanah bisa turun hingga 7,5 sentimeter per tahun. “Di beberapa tempat malah 17 sentimeter,” katanya.
Salah satu cara untuk mencegah penurunan permukaan tanah tersebut, menurut Luhut, adalah dengan reklamasi. Apabila reklamasi tak digarap, juga akan terjadi rob di Jakarta. “Kita mau nunggu rob itu terjadi baru berkelahi? Siapa yang mau tanggung jawab? Kita tidak boleh terus buruk sangka.”
ANGELINA ANJAR SAWITRI