Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Salahkah Curhat di Media Sosial? Ini Jawab Ahlinya

Editor

Susandijani

image-gnews
Ilustrasi ponsel pintar dan aplikasi. Shutterstock
Ilustrasi ponsel pintar dan aplikasi. Shutterstock
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta -  Anda yang memiliki media sosial, pasti pernah mengutarakan perasaan atau keluh-kesahnya di akun Anda bukan? Psikolog dari Universitas Indonesia, Maharani Ardi Putri, mengatakan masyarakat cenderung mengutarakan di akun medsos bukan karena budaya bicara yang terkungkung.

"Tapi, keterampilan bicara kita yang masih perlu dikembangkan terutama keterampilan bicara di depan publik," kata Maharani kepada Tempo, Kamis, 23 Februari 2017.

Baca juga: Lewat Medsos, Anda Bisa Jadi Jurnalis! Kenali 6 Jurusnya

Maharani menjelaskan, sebenarnya sudah sejak dulu, seseorang berbicara satu sama lain. Misalnya, saat ada masalah mencari sahabat, keluarga, atau pasangan untuk berbicara atau curhat. "Hanya saja sekarang sudah era hi-tech, jadi orang-orang yang tadinya curhat one on one, jadi ke medsosnya masing-masing," ujarnya.

Lalu, salahkah? Maharani menjawab, "Tidak juga". Hanya saja, Maharani melanjutkan, perlu dipahami perbedaan pengaruh antara berbicara langsung dan bicara melalui tulisan. "Karena pasti memiliki pengaruh yang berbeda," kata dia.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Menurut Maharani, jika berbicara melalui medsos, Anda sulit untuk langsung mengklarifikasi, karena masing-masing orang bebas untuk mempersepsikan makna tulisan Anda. "Kalau sudah siap curhat di medsos, berarti juga harus siap dengan komen-komen yang berdatangan," ucapnya. (Baca: Status Medsos Tentukan Nasib Anda! Begini Faktanya)

Memang, kata Maharani, sangat manusiawi, jika Anda ingin suara dan perasaan Anda diketahui orang lain. "Tapi, sebelum itu, coba berpikir lima atau bahkan seratus kali lagi, apakah memang sepenting itu orang lain perlu tahu? Atau hanya Anda terlalu memanjakan perasaan? Atau sudah seobyektif itukah penilaian Anda?" ujarnya.

AFRILIA SURYANIS

Baca: Pernah jadi Korban Hoax, Begini Happy Salma Mengatasinya

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Anandira Puspita akan Jalani Sidang Perdana Praperadilan di PN Denpasar pada 6 Mei 2024

1 hari lalu

Anandira Puspita (baju merah muda), istri anggota TNI yang menjadi tersangka usai mengungkap dugaan perselingkuhan suaminya, dalam jumpa pers di sebuah kafe di Jalan Thamrin, Menteng, Jakarta Pusat, Kamis, 18 April 2024. TEMPO/Han Revanda Putra.
Anandira Puspita akan Jalani Sidang Perdana Praperadilan di PN Denpasar pada 6 Mei 2024

Anandira Puspita, akan menjalani sidang praperadilan perdana di Pengadilan Negeri atau PN Denpasar, Senin, 6 Mei 2024.


Cara Cek Kelulusan Hingga Jadwal Seleksi Tes online Rekrutmen Bersama BUMN

1 hari lalu

BRI Cari Talenta Terbaik dalam Rekrutmen Bersama BUMN 2022
Cara Cek Kelulusan Hingga Jadwal Seleksi Tes online Rekrutmen Bersama BUMN

Ini yang harus diperhatikan dan dipantau saat ikut rekrutmen bersama BUMN.


Kapan Waktunya Anak Diberi Akses Internet Sendiri? Simak Penjelasan Psikolog

2 hari lalu

Ilustrasi anak bermain gawai (pixabay.com)
Kapan Waktunya Anak Diberi Akses Internet Sendiri? Simak Penjelasan Psikolog

Psikolog memberi saran pada orang tua kapan sebaiknya boleh memberi akses internet sendiri pada anak.


Berefek ke Kesejahteraan Tubuh, Bagaimana Taktik Mengurangi Penggunaan Media Sosial?

5 hari lalu

Ilustrasi bermain sosial media di ponsel. Shutterstock.com
Berefek ke Kesejahteraan Tubuh, Bagaimana Taktik Mengurangi Penggunaan Media Sosial?

Orang sering menggunakan media sosial untuk memposting momen terbaiknya, membuat feed terlihat seperti highlight reel dari pengalaman keren.


Link 15 Twibbon Untuk Merayakan Hari Bumi, Perhatikan Cara Download dan Upluad

5 hari lalu

Massa dari berbagai Kelompok Pencinta Alam melakukan aksi damai untuk memperingatai Hari Bumi, di halaman gedung KPK, Jakarta, 22 April 2015. Dengan membawa spanduk raksasa yang berisi Petisi Kelestarian Bumi Indonesia dan dibubuhi ribuan tandatangan tersebut mereka mengingatkan bahwa Merusak Alam Itu Korupsi. TEMPO/Eko Siswono Toyudho
Link 15 Twibbon Untuk Merayakan Hari Bumi, Perhatikan Cara Download dan Upluad

Hari Bumi atau Earth Day pada 22 April dapat dirayakan dengan berbagai aktivitas termasuk meramaikan di media sosial lewat unggahan twibbon.


Jeda 3-7 Hari dari Media Sosial Bisa Meningkatkan Kesehatan Mental? Begini Penjelasannya

5 hari lalu

Ilustrasi bermain media sosial. (Unsplash/Leon Seibert)
Jeda 3-7 Hari dari Media Sosial Bisa Meningkatkan Kesehatan Mental? Begini Penjelasannya

Sebuah studi penelitian 2022 terhadap anak perempuan 10-19 tahun menunjukkan bahwa istirahat di media sosial selama 3 hari secara signifikan berfaedah


25 Link Twibbon untuk Semarakkan Hari Kartini 2024

6 hari lalu

Raden Ajeng Kartini. Wikipedia/Tropenmuseum
25 Link Twibbon untuk Semarakkan Hari Kartini 2024

Pemerintah Sukarno memilih hari Kartini untuk diperingati sebagai momentum khusus emansipasi wanita


CekFakta #256 Langkah Mengecek Transparansi Halaman Media Sosial

8 hari lalu

Logo twitter, facebook dan whatsapp. Istimewa
CekFakta #256 Langkah Mengecek Transparansi Halaman Media Sosial

Menelisik Motivasi di Balik Akun Medsos Penyebar Hoaks Melalui Transparansi Halaman


Cara Menonaktifkan Sementara dan Menghapus Permanen Akun Instagram

8 hari lalu

Logo Instagram. Kredit: TechCrunch
Cara Menonaktifkan Sementara dan Menghapus Permanen Akun Instagram

Terdapat dua pilihan ketika ingin rehat dari Instagram, yakni menonaktifkan sementara dan menghapus akun secara permanen.


Saran Psikolog agar Mental Sehat setelah Libur Panjang

11 hari lalu

Ilustrasi keluarga mengisi liburan sekolah dengan camping di alam. Foto: Freepik.com/Jcomp
Saran Psikolog agar Mental Sehat setelah Libur Panjang

Hindari berbagai jenis kegiatan yang membuat tubuh minim bergerak agar mental tetap sehat usai libur panjang Lebaran.