TEMPO.CO, Bandung - Sejarawan dan pendiri penerbit Komunitas Bambu, JJ Rizal, memprotes keputusan Panitia Pesta Buku Bandung 2017, yang akan digelar pada 2-8 Maret 2017 di Gedung Landmark, Bandung, Jawa Barat. Sebab, panitia membatalkan diskusi dan peluncuran dua buku Komunitas Bambu.
Menurut Rizal, awalnya, panitia telah setuju. Namun belakangan, muncul keputusan sepihak. Lewat surat, panitia menyatakan tidak dapat menerima acara launching dua buku tersebut. Koordinator acara, Tatang Rahmat, menyebutkan pembatalan itu karena tidak sesuai dengan tema pameran, yaitu “All About Bandung”.
Berita lain: Gubernur Ganjar Terbitkan Izin Operasi Pabrik Semen Rembang
“Padahal soal tema ini tidak pernah dibicarakan sebelumnya oleh panitia,” kata Rizal saat dihubungi, Jumat, 24 Februari 2017. Dia menilai alasan panitia lewat surat itu secara teknis mengada-ada karena mengingkari kesepakatan yang sudah dibuat.
Dua buku baru Komunitas Bambu yang dipersoalkan berjudul Korupsi dalam Silang Sejarah Indonesia karya Peter Carey serta Angkot dan Bus Minangkabau: Budaya Populer di Sumatera Barat karya David Reeve.
Alasan panitia secara lisan soal buku Korupsi dalam Silang Sejarah Indonesia dinilainya janggal. “Buku ini ditolak juga dengan alasan yang sangat aneh, khawatir menimbulkan keresahan dan takut mengganggu ketertiban,” ujarnya.
Sekretaris Panitia Pesta Buku Bandung 2017 Apud Saefudin menuturkan pihaknya tidak melihat isi buku tersebut, melainkan kesesuaian temanya dengan judul tematik pameran. “Simpel saja seperti itu. Kalau buku yang di luar tema sekarang, mungkin bisa di pameran lain,” katanya.
ANWAR SISWADI